Moms dan Pops, berapa durasi menonton untuk si kecil? Pertanyaan ini kerap muncul dari orang tua yang ingin membatasi sang buah hati berinteraksi dengan layar televisi atau gawai. Terlalu lama di depan gawai tentu tidak baik.
Selain berapa lama durasi menonton, pertanyaan lain yang kerap muncul adalah kapan si kecil boleh menonton? baik di televisi atau lewat layar ponsel. Sekarang ini banyak orang tua yang membiarkan anaknya menonton tayangan gawai terlalu lama.
Bagi sebagian orang tua, gawai bisa membantu membuat si kecil anteng. Padahal itu justru bisa berbahaya buat si kecil. Apalagi jika usianya masih di bawah 18 bulan. Bayi di bawah 18 bulan lebih membutuhkan interaksi dengan orang sekitarnya, ketimbang dia harus menonton tayangan di televisi atau di ponsel.
Pada usia di bawah 18 bulan, bayi lebih baik bermain dengan benda-benda di sekitarnya. Tentu yang aman untuk dipegang dan tidak membahayakan si bayi dan sekitar. Bayi usia di bawah 18 bulan, sebaiknya diberi permainan seperti memegang, menggerak-gerakan benda di sekitarnya, bahkan yang melempar mainan tersebut ke arah yang disukai si bayi.
Tayangan edukatif di televisi mungkin saja menarik perhatian si bayi. Mereka akan serius menonton bahkan sampai tidak berkedip. Namun, tayangan tersebut belum mampu diterjemahkan oleh otak si kecil ke pembelajaran dunia nyata.
Baca juga KemenPPPA Gandeng UN Women dan Gojek Bekali Wirausahawati Dengan Keterampilan Usaha Digital
Jadi, jika ingin mengajak si kecil menonton televisi atau tayangan di ponsel sebaiknya ketika usianya di atas 18 bulan. Boleh-boleh saja sesekali memberikan tontonan di layar ponsel namun dalam durasi yang sebentar. Jangan sampai si kecil menikmati dan ketagihan.
Biasanya mereka hanya tertarik pada warna, suara, dan gambar yang bergerak di ponsel. Mereka belum memahami arti atau maksud dari tayangan tersebut. Lalu bagaimana dengan anak usia di atas 18 bulan?