Setelah sebelumnya muncul istilah tiger parenting, kini kita kembali dihadapkan pada istilah baru; chicken parenting.
Moms dan Pops, istilah chicken parenting pertama kali muncul dan dipraktekkan di negara Tiongkok. Hal ini menggambarkan sebuah kondisi di mana orang tua secara obsesif terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak dengan tujuan supaya anak-anak memiliki banyak kemampuan-kemampuan hebat.
Gaya parenting yang satu ini memiliki keunikan yang cukup aneh dan tidak biasa, yaitu menyuntikkan darah ayam ke dalam tubuh anak-anak. Dengan menyuntikkan darah ayam ini diharapkan akan menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Kegiatan menyuntikkan darah ayam ini sebenarnya bukan hal baru yang dilakukan oleh masyarakat di Tiongkok. Walaupun belum terbukti keampuhannya, namun banyak masyarakat di sana yang melakukan kegiatan ini terutama pada tahun 1950-an.
Darah ayam segar ini dipercaya mampu merangsang energi. Selain itu juga, darah ayam dipercaya dapat digunakan untuk proses pengobatan dalam melawan penyakit seperti infertilitas, kebotakan, bahkan kanker.
Pro dan kontra mengenai chicken parenting
Gaya parenting yang satu ini tentu tidak terlepas dari pro dan kontra.
Pro, karena secara tidak langsung anak-anak dibekali dengan banyak sekali pengetahuan dan kemampuan yang beragam. Tentu ini baik untuk meningkatkan kualitas diri seseorang. Ditambah lagi, ini menandakan bahwa orang tua memikirkan pendidikan sang anak dalam jangka panjang.
Baca juga Tips Merangsang Kontraksi Ibu Menjelang Persalinan, Mudah dan Menyenangkan
Namun, kontra-nya pun tidak sedikit. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa gaya parenting ini mengedepankan sikap obsesi orang tua. Dengan kata lain, anak-anak berada di bawah tekanan.
Para orang tua tersebut tidak segan memasukkan anak-anaknya ke dalam berbagai kursus tambahan guna meningkatkan kemampuan sang anak. Termasuk memundurkan jadwal istirahat anak-anak demi mengikuti berbagai kursus.