Untuk lebih mengenal “musuh” dan “diri sendiri” terkait merebaknya alat bantu pembelajaran berbasis Kecerdasan Buatan, mari lirik beberapa perangkat tersebut. Seperti ChatGPT yang sudah banyak diperbicangkan dan digunakan dalam pendidikan demi meningkatkan pengalaman belajar. Ultimanya tentu saja meningkatkan hasil pendidikan itu sendiri.
Berikut beberapa contoh.
1. Virtual Tutors (Tutor Virtual), berbasis Kecerdasan Buatan dapat memberi pengalaman belajar yang dipersonalisasikan. Sejak awal dirancang agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan tiap siswa. Termasuk melacak kemajuan dan menawarkan sistem umpan balik. Dapat membantu berbagai mata pelajaran dan menyesuaikan metode pengajaran agar selaras gaya belajar siswa.
2. Intelligent Content Recommendation Systems (Sistem Rekomendasi Konten Cerdas), menggunakan algoritma Kecerdasan Buatan untuk merekomendasikan sumber daya pendidikan yang relevan. Misalnya artikel, video, atau materi daring berdasarkan preferensi belajar, tujuan akademik, dan kinerja siswa sebelumnya. Memberdayakan siswa menemukan materi baru. Lalu mengoptimalkan cara pembelajaran sesuai kecondongan belajarnya.
Baca juga: Brooklyn Rea, Artis Belia Berbakat, Selalu dapat Kesempatan Sesuai Tempat
3. Automated Grading and Feedback (Penilaian dan Umpan Balik Otomatis), ini dapat mengotomasi proses penilaian tugas, kuis dan ujian. Termasuk menganalisis jawaban dan memberi umpan balik terperinci. Bahkan mengidentifikasi pola atau kesalahpahaman atas respons siswa. Jadi, siswa mampu menghemat waktu karena guru dimungkinkan memberi umpan balik tepat waktu.
4. Adaptive Learning Platforms (Platform Pembelajaran Adaptif), dimaksudkan untuk menyesuaikan konten dan aktivitas pendidikan berdasarkan kinerja dan tingkat keterampilan siswa. Platform ini menyediakan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi. Juga, secara dinamis menyesuaikan tingkat kesulitan dan kecepatan instruksional mengoptimalkan pengalaman belajar siswa.
5. Language Learning Applications (Aplikasi Pembelajaran Bahasa), membantu siswa berlatih dan meningkatkan keterampilan berbahasa. Alat bantu ini mengenalkan kata dan ucapannya, terjemahan bahasa, latihan membangun kosa kata, dan simulasi percakapan interaktif.
6. Virtual Reality (VR) and Augmented Reality (AR) Applications (Aplikasi Realitas Virtual dan Augmented Reality), menawarkan pengalaman belajar yang imersif. Sebab memberikan umpan balik secara cermat dan cerdas. Interaksi dari segi waktu ternyata nyata. Simulasi adaptif untuk berbagai mata pelajaran (sains, sejarah atau geografi).
7. Plagiarism Detection Tools (Alat Pendeteksi Plagiarisme), membantu pendidik mengidentifikasi contoh plagiarisme tugas siswa. Termasuk makalah hasil penelitian. Alat ini membandingkan karya yang dikirim dengan sumber basis data lebih luas. Yakni dalam rangka memastikan integritas akademik, bebas dari praktik plagiasi.
8. Intelligent Tutoring Systems (Sistem Bimbingan Cerdas), memberi pengalaman bimbingan pribadi. Sistem ini dapat menganalisis kinerja siswa, mengidentifikasi area kelemahan dan memberikan instruksi yang ditargetkan melalui beberapa latihan.
9. Data Analytics in Education (Analisis Data dalam Pendidikan), membantu pendidik menganalisis sejumlah besar data pendidikan mengidentifikasi pola, tren dan wawasan. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan desain kurikulum, strategi instruksional dan intervensi akademik untuk kepentingan pembelajaran dilihat dari sisi siswa.
10. Language Processing Tools (Alat Pemrosesan Bahasa), membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis. Memberi saran tata bahasa dan gaya yang sesuai kaidah. Termasuk mengidentifikasi masalah keterbacaan. Juga menawarkan panduan struktur kalimat dan pilihan kata.
Baca juga: Tips Merangsang Kontraksi Ibu Menjelang Persalinan, Mudah dan Menyenangkan
Ini beberapa contoh dari sekian banyak alat bantu pembelajaran berbasis Kecerdasan Buatan yang dapat digunakan dalam pendidikan dan berkembang pesat. Tidak mustahil akan banyak lagi potensi pengembangan aplikasi baru dan inovatif lainnya.
Alat bantu pembelajaran berbasis Kecerdasan Buatan untuk pendidikan esensinya bertujuan meningkatkan pengalaman belajar. Memberi dukungan yang dipersonalisasikan guna meningkatkan hasil pendidikan bagi siswa atau mahasiswa. Itu intinya.