KOLOM DR. LAKSMITA DWANA, S.S
“Sudahkah Moms dan Pops mengikuti Rekomendasi Imunisasi Tahun 2023 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia?”
Per tahun 2023, Ikatan Dokter Anak Indonesia telah memperbaharui rekomendasi jadwal imunisasi bagi anak guna memaksimalkan sistem pertahanan tubuh agar dapat bertahan dari penyakit menular yang berada di sekitar. Pada dasarnya, rekomendasi jadwal imunisasi memang akan selalu di-update sesuai dengan perkembangan keilmuan dan iklim kesehatan yang sedang berlangsung, sehingga Moms dan Pops tidak perlu khawatir harus mengikuti penjadwalan yang mana.
Baca juga: Ga Perlu Khawatir Imunisasi. Yuk, Patuhi Jadwalnya!
Kali ini, tidak begitu banyak perubahan rekomendasi jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tetapi, akan ada beberapa aturan pemberian dosis dan jenis vaksinasi yang dimatangkan pada jadwal terbaru ini. Berikut adalah beberapa poin yang disuguhkan secara ringkas untuk memudahkan Moms and Pops beradaptasi dengan rekomendasi jadwal imunisasi tahun 2023.
Vaksin Dengue
Vaksin Dengue adalah vaksin untuk mencegah atau mengurangi derajat keparahan manifestasi infeksi Dengue yang merupakan penyebab penyakit demam berdarah/ Penyakit demam berdarah tentunya masih marak terjadi, khususnya pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Rekomendasi Tahun 2020 | Rekomendasi Tahun 2023 |
Hanya terdapat vaksin CYD yang hanya diberikan pada anak yang terkonfirmasi pernah menderita demam berdarah. | Tersedia vaksin TAK 003 yang aman diberikan pada anak yang belum/sudah pernah menderita demam berdarah. |
Diberikan pada anak berusia 9-16 tahun. | Diberikan untuk usia 6-45 tahun. |
Vaksin DTP (Difteria, Tetanus, Pertussis)
Vaksin DTP bermanfaat untuk mencegah terjadinya manifestasi akibat infeksi difteri, pertussis (batuk rejan atau batuk 1000 hari), dan tetanus.
Rekomendasi Tahun 2020 | Rekomendasi Tahun 2023 |
Hanya terdapat vaksin CYD yang hanya diberikan pada anak yang terkonfirmasi pernah menderita demam berdarah. | Tersedia vaksin TAK 003 yang aman diberikan pada anak yang belum/sudah pernah menderita demam berdarah. |
Diberikan pada anak berusia 9-16 tahun. | Diberikan untuk usia 6-45 tahun. |
Vaksin PCV
Vaksin PCV atau Pneumokokus Konyugasi bertujuan untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian pada anak di dunia. Sesuai dengan himbauan WHO, Kementerian kesehatan juga berkomitmen untuk menggalakkan pemberian imunisasi PCV secara bertahap dan merata di seluruh Indonesia.
Baca juga: Vaksin PCV Kini Tersedia Gratis untuk Bayi di Seluruh Fasyankes!
Pada tahun 2020, vaksin PCV tidak diberikan di atas usia balita. Namun, kini anak berusia > 5 tahun yang berisiko tinggi terinfeksi pneumokokus (misalkan, menderita penyakit jantung bawaan, asma, diabetes mellitus, dan lain sebagainya) dan belum mendapatkan vaksin PCV direkomendasikan mendapatkan 1 dosis PCV13.
Vaksin MR (Measles Rubella) & MMR (Morbili, Mumps, Rubella)
Vaksin MR dan MMR tentunya mencegah terjadinya manifestasi dari infeksi Measles (campak), Morbili, Mumps (gondongan), dan Rubella yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diare, radang paru, radang otak, gizi buruk, dan lain sebagainya.
Rekomendasi Tahun 2020 | Rekomendasi Tahun 2023 |
Dosis ke-2 di usia 18 bulan | Dosis ke-2 diberikan pada usia 15-18 bulan |
Belum ada rekomendasi terkait vaksin kombinasi varisela (MMRV) | Dosis ke-2 dapat diberikan menggunakan vaksin kombinasi varisela (MMRV) |
Vaksin Influenza
Selain pneumonia, influenza merupakan penyakit saluran pernafasan yang sering ditemukan pada anak. Pembaharuan rekomendasi pada tahun 2023 menyatakan bahwa 2 dosis awal diberikan dengan antigen yang sama, sedangkan dosis booster dapat diberikan dengan apapun yang tersedia. Selain itu, anak dengan alergi telur ringan boleh diberikan imunisasi. Apabila alergi lebih berat, maka dapat dilakukan di tempat dengan fasilitas kegawatdaruratan.
Vaksin Rotavirus
Angka kejadian kematian akibat diare pada anak masih terbilang tinggi di Indonesia. Karenanya, vaksin rotavirus hadir untuk tentunya mencegah terjadinya manifestasi akibat infeksi rotavirus. Dalam memaksimalkan percepatan kematangan sistem pertahanan tubuh, rekomendasi terbaru menyatakan bahwa dosis pertama harus diterima pada anak selambat-lambatnya pada usia 12 minggu.
Vaksin HPV
Infeksi Human Papiloma Virus dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi HPV. Seperti yang kita ketahui, infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, dan lain sebagainya. Kini, vaksin HPV telah dikembangkan untuk mencegah infeksi sebanyak 9 serotipe virus dan rekomendasi jadwal sudah tercantum pada penerbitan terbaru.
Sumber:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-dtp
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220912/4941060/pemerintah-berikan-imunisasi-pcv-bagi-seluruh-anak-indonesia-untuk-melindungi-dari-bahaya-radang-paru-pneumonia/
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/daftar-pertanyaan-seputar-imunisasi-campak/measles-dan-rubella-mr
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii
Foto utama oleh CDC dari Unsplash