Moms, pentingnya asupan lemak dan protein untuk balita haruslah diketahui oleh para orang tua. Dengan begitu, orang tua pun bisa memberikan asupan gizi yang tepat dan seimbang kepada buah hatinya. Hal inilah yang sering dilupakan oleh orang tua karena menganggap asal anak mereka sudah kenyang karena mengonsumsi karbohidrat maka itu sudah cukup.
Padahal, asupan lemak dan protein juga memiliki peran yang penting. Kebutuhan balita akan protein bisa didapat dari berbagai produk hewani dan nabati. Protein berperan sebagai pembentuk sel dalam tubuh, hormon, perkembangan otak, dan sistem kekebalan tubuh. Lemak juga dibutuhkan balita untuk kebutuhan tumbuh kembangnya. Lemak yang dibagi menjadi tiga, jenuh, tak jenuh, dan lemak trans ini berperan dalam memberi energi pada tubuh. Dengan begitu, orang dapat beraktivitas dengan baik.
Sumber Asupan Lemak dan Protein untuk Balita
Berikut ini jenis-jenis makanan yang merupakan sumber asupan lemak dan protein untuk balita.
Sumber Asupan Lemak untuk Balita
1. Lemak Tak Jenuh
Lemak tak jenuh merupakan jenis lemak yang dianggap paling sehat dan sangat baik untuk kesehatan jantung serta berperan penting dalam perkembangan otak, saraf, dan mata pada bayi. Selain itu, lemak ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL yang ada di dalam darah. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh, di antaranya adalah minyak zaitun dan kedelai.
2. Lemak Jenuh
Lemak jenuh bisa dikonsumsi oleh balita untuk memenuhi kebutuhan lemak hariannya, terutama bermanfaat untuk memberikan energi. Namun, jangan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke disebabkan bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak jenuh, di antaranya adalah daging, produk olahan susu, dan minyak kelapa.
Baca juga Bayi Dapat Merasakan Aroma Makanan yang Dimakan Ibunya
3. Lemak Trans
Lemak trans tergolong jenis lemak yang paling tidak sehat karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Lemak trans banyak terkandung di dalam makanan cepat saji yang digoreng dan makanan dalam kemasan, seperti kerupuk, kue, dan kukis. Karenanya, jenis minyak ini sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan oleh balita karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatannya.