Pola asuh gentle parenting akan membuat hubungan orang tua dan anak menjadi lebih sehat, kuat, dan positif. Tentu saja, hal ini sangat baik karena hubungan baik yang terjalin antara orang tua dan anak akan membawa dampak-dampak positif di kemudian hari.
2. Anak Bisa Belajar Mengontrol Emosi
Pola asuh lembut ini membuat orang tua yang menerapkannya cenderung bersikap tenang dan penuh perhatian. Sedapat mungkin, orang tua selalu berusaha untuk mengontrol emosi negatifnya meski anak berperilaku buruk. Hal inilah yang dilihat oleh anak. Mereka pun akan belajar mengatur emosi dan berupaya menyelesaikan setiap permasalahan tanpa mengedepankan emosi.
3. Menurunkan Risiko Depresi Anak
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh gentle parenting cenderung menunjukkan tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak hasil didikan dari orang tua yang cenderung otoriter. Pola pengasuhan yang lembut ini membuat anak-anak lebih bahagia karena tidak perlu dibayang-bayangi oleh ketakutan dari orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter.
Baca juga: Tak Peduli Status, Semua Ibu Berhak Menyusui
4. Anak Termotivasi Menjadi Versi Terbaik Dirinya
Karena orang tua tidak fokus pada perilaku buruk anak, orang tua dan anak dapat bekerja sama untuk menentukan perilaku yang lebih baik untuknya. Dengan cara ini, anak pun termotivasi untuk berupaya menjadi lebih baik versi dirinya dengan memaksimalkan potensi dirinya untuk membantu meningkatkan kemampuannya.
Bagaimana Moms dan Pops, apakah tertarik menerapkan gentle parenting, alternatif pola pengasuhan anak berbasis kelembutan ini? Memang, tidak mudah menetapkan gaya pengasuhan seperti ini. Namun, dengan kesabaran dan keikhlasan sebagai orang tua, Moms dan Pops pasti bisa menerapkannya demi tumbuh kembang anak yang lebih baik.
Foto utama dari Pexels.com