dr. Christopher Khorazon
Apa yang dimaksud kejang palsu?
Kejang merupakan kejadian yang sangat mengkhawatirkan orang tua. Kejang dapat timbul dalam berbagai bentuk, mulai dari gemetaran hebat tidak terkontrol, atau bengong dengan tatapan kosong dan tidak responsif terhadap apapun. Orang tua umumnya panik dan segera membawa anak ke dokter terdekat agar dapat diberikan obat untuk meredakan kejangnya.
Berbicara mengenai kejang, ternyata tidak semua kejang yang dilihat orang tua itu adalah kejang yang sesungguhnya. Rupanya banyak gerakan-gerakan yang menyerupai kejang, yang dikenal dengan istilah seizure mimics, yang orang tua anggap itu sebagai kejang. Guna memudahkan kita semua, pada artikel ini akan saya sebut seizure mimics sebagai “kejang palsu”.
Sangat penting untuk membedakan kejang asli dan kejang palsu dengan maksud agar anak tidak perlu dilakukan pemeriksaan yang berlebihan dan untuk menghindari pemberian obat-obat anti-kejang yang mungkin tidak perlu diberikan. Pemberian obat anti kejang pada kasus kejang palsu bukanlah suatu solusi, justru malah memberikan efek samping seperti menjadi lemas, penurunan kesadaran, dan efek merugikan lainnya.
Bagaimana cara mengenali kejang palsu?
Kejang palsu umumnya dipicu oleh peristiwa, lokasi atau emosi yang spesifik. Contohnya, anak saat dibawa ke tempat yang ditakuti, langsung gemetaran hebat, tetapi langsung mereda setelah dibawa ke tempat lain. Bisa juga anak mendadak diam terbengong saat sedang stres, tetapi begitu mendengar lagu favoritnya, anak kembali normal.
Kejang palsu biasanya dapat dihentikan dengan mudah. Pada gerakan gemetaran yang menyerupai kejang, gejala dapat diredakan cukup dengan memegang dan menahan bagian tubuh yang gemetaran. Pada anak yang sedang menatap kosong menyerupai kejang absans, yang ditandai dengan hilangnya perhatian, dapat mudah kembali dengan mengalihkan perhatiannya, dengan dipanggil atau dibuat kaget.
