Artikel oleh Dr. Christopher Khorazon
- Apa itu Thalassemia?
Tahukah anda apa itu thalassemia? Thalassemia merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan gangguan pada sel darah merah, sehingga usia dari sel darah merah menjadi lebih pendek dibanding orang normal. Thalassemia dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tipe, yaitu Thalassemia beta dan thalassemia alpha. Kemudian dari setiap tipe thalassemia, dapat dibedakan lagi berdasarkan tingkat keberatan mutasinya, yaitu antara Thalassemia minor atau major.
- Bahaya Thalassemia Major yang didepan mata
Pada pasien dengan thalassemia major, gejala yang muncul akan sangat jelas terlihat. Berawal dari kondisi anemia terus-menerus pada dirinya, pasien akan timbul keluhan seperti lemas dan pucat. Kondisi anemia yang berkelanjutan juga akan menyebabkan seorang anak untuk mengalami hambatan pertumbuhan, sehingga pada umumnya anak pengidap thalassemia major menjadi lebih pendek dan kecil dibanding teman-teman seumurannya. Apabila kondisi tersebut dibiarkan tanpa penanganan sama sekali, kondisi anemia dapat menjadi sangat berat hingga mengancam nyawa.
Oleh karena itu kondisi anemia pada pengidap thalassemia major dapat diatasi dengan transfusi darah. Akan tetapi, transfusi darah hanya bersifat suportif (yakni sekedar menggantikan sel darah merah yang kurang pada pasien), bukan menyembuhkan penyakit thalassemia itu sendiri. Sehingga setelah selesai transfusi darah, beberapa waktu kemudian pasien thalassemia major akan mengalami kondisi anemia lagi. Pada beberapa kasus thalassemia major bahkan dapat membutuhkan transfusi hingga setiap dua minggu sekali.
Bagaikan pedang bermata dua, pada setiap kantung darah mengandung resiko infeksi dan reaksi saat transfusi. Risiko ini semakin tinggi berhubung dengan tatalaksana transfusi berulang yang kerap dilakukan pada pasien pengidap thalassemia major.
Transfusi darah rutin yang berulang juga akan menimbulkan penumpukan zat besi pada anak-anak pengidap thalassemia major. Sayangnya tubuh manusia tidak dapat memecahkan zat besi dalam tubuh sendiri. Penumpukan besi dapat menimbulkan gangguan jantung, hati, hormon, dan tulang. Terkait hal ini, pasien akan memerlukan terapi kelasi besi, yang membantu membuang besi berlebihan dalam tubuh, karena tubuh kita sendiri tidak dapat membuang besi dengan efektif. Beberapa hal yang menyebabkan terapi kelasi besi itu sulit berhasil adalah sifatnya yang memerlukan perawatan jangka panjang dan beban finansial yang mengikutinya.