- Teras lantai dua mengambarkan kebebasan dalam keterbatasan bergaul/
bersosialisasi dan berinteraksi karna di ujung pagar ada tali pengikat yang
mengambarkan keterbatasan dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
- Dua pintu arah timur dan barat, ibarat keturunan orang Jagoi silih berganti tetap
sama dalam adat dan budaya, generasi ke generasi bisa hidup rukun, toleransi,
terbuka antar sesama dan suku lain.
- Empat tangga dan 27 tapak tangga yang dapat mengukuhkan Langkah dalam
perjalanan kehidupan orang Jagoi sehigga di mekakkan menjadi empat dusun,
yaitu: Dusun Jagoi Kindau, Dusun Jagoi Belida, Dusun Jagoi Sejaro , Dusun Jagoi Sei Take - Empat jendela di sisi Timur, Barat Selatan dan Utara yang mengartikan empat
penjuru yang selalu memberi terang, angin segar masuk untuk orang orang Jagoi
bertahan untuk hidup sampai saat ini. - Empat sudut posisi tempat duduk di bawah jendela sebagai tempat
bermusyawarah, berunding untuk muafakat.
- Lilitan pengikat (Otuap) dinding artinya setiap apa yang terpapar dalam
perjalanan kehidupanan selalu terikat oleh aturan, adat undang-undang, norma,
etika kehidupan bermasyarakat.
- Bentuk bulat Rumah Adat Pangah “Bi Pokat”, mengambarkan bulat dalam
mufakat, sepakat dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebab itu
rumah adat ini diberi nama Bi Pokat. - Pegangan disamping tangga (Otang) adalah tempat berpegang, mengambarkan
membimbing, mengayomi, melayani, menjaga kita untuk melangkah. - Patung burung Enggang menghadap ke Timur artinya Suku Dayak Jagoi tidak
pernah lupa denga asal usul, adat dan budaya sampai saat ini, dari mana nenek
moyangnya berasal. - Berdiri di Jagoi Babang Kampung tertua dengan maksud memberi penghormatan kepada leluhur nenek moyang orang Jagoi pertama yang bermukim di Bung Kupuak (tempat adat istiadat dan tempat bersejarah sebagai wujud kehidupan terdahulu).
Tertarik untuk melihat secara langsung sambil mencari 15 makna dari Boli Panggah Bipokat?
Data didapat dari: Moesidi Awet