Dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) di rumah sakit, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) kedua di RS Bhayangkara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhir minggu lalu, setelah sebelumnya dilaksanakan di RS Idaman, Kota Banjarbaru.
Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan utama, termasuk Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Farah Adibah, S.IP, M.Si.
Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin.
Dalam sambutannya, Farah Adibah menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak terhadap program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Ia menekankan pentingnya revitalisasi Pelayanan KB Rumah Sakit (PKBRS) untuk meningkatkan cakupan pelayanan KB yang dalam beberapa tahun terakhir cenderung menurun.
“RS Bhayangkara ini nantinya akan dijadikan rumah sakit unggulan karena lokasinya strategis dan mudah diakses oleh calon akseptor,” ujar Farah.
Ia menambahkan bahwa rumah sakit yang berada di bawah komando TNI atau Polri memiliki struktur komando yang jelas, sehingga pelayanan KB dapat lebih optimal.
Farah juga menyoroti pentingnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), seperti implan dan IUD, yang dinilai lebih efektif dibandingkan metode suntik.
“Dengan MKJP, kita dapat meminimalisir risiko kehamilan yang tidak diharapkan dan memberikan stabilitas dalam program KB,” jelasnya.
FGD ini menjadi langkah yang signifikan dalam upaya memperkuat layanan KB di rumah sakit. Farah berharap, melalui kolaborasi antara BKKBN, tenaga medis, serta rekan-rekan di lapangan, cakupan pelayanan KB di Kalimantan Selatan dapat terus ditingkatkan.