Jakarta, 19 Februari 2025. Di bawah arahan sutradara Wawan Sofwan dan penulis naskah Titien Wattimena, pergelaran drama musikal “MAR” hadir sebagai ajang penghormatan untuk Sang Maestro Ismail Marzuki, yang menjanjikan paduan tak terlupakan antara sejarah, musik, dan romansa. Wawan Sofwan menekankan pentingnya keaslian dan kedalaman emosional dalam produksi ini.
“Kami berikhtiar untuk menciptakan produksi yang tidak hanya menghormati warisan karya agung Ismail Marzuki tetapi juga beresonansi dengan penonton secara pribadi,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa konteks historis dan perjalanan emosional karakter terjalin rapi dalam narasi, membuat cerita menjadi menarik dan relevan.
Gabriel Harvianto, yang memerankan Mar, mengungkapkan kekagumannya terhadap karya Ismail Marzuki dan berharap generasi muda dapat mengenal karya-karya tersebut. Galabby Thahira, yang memerankan Aryati, juga melakukan riset mendalam dengan mendengarkan versi asli lagu-lagu Ismail Marzuki dan menggali karakter Aryati dari sisi karakter kepeduliannya.





Sentuhan Musik dan Koreografi yang Memukau
Dian HP, penata musik sekaligus komposer untuk “MAR,” menghadirkan penghormatan kepada Sang Maestro Ismail Marzuki dengan melebur elemen musik jazz lawas dengan musik modern ke dalam lebih dari 40 repertoar.
“Saya telah mencintai lagu-lagu Marzuki sejak kecil—mereka indah dan inspiratif, mendorong kita untuk mengembangkannya ke dalam berbagai genre musik dari masa lalu dan masa sekarang,” ungkap Dian HP. Ia menambahkan bahwa penghormatannya kepada Sang Maestro Ismail Marzuki diwujudkan melalui aransemen yang menggabungkan elemen vokal dan ansambel yang memadukan jazz lawas, memperkuat atmosfer dan semangat patriotisme dalam karya-karya Sang Maestro.
Koreografer Davit Fitrik dan Hamada menjelaskan bahwa konteks waktu menjadi elemen kuat dalam memilih gerakan dan koreografi. Gerakan tari dalam “MAR” tidak hanya mencerminkan adegan dan kisah yang disampaikan, tetapi juga aspek nuansa sejarah di dalamnya.



Di momen Special Interview dan Mini Preview MAR untuk Media yang digelar di Griya Arifin Panigoro, Senin sore, Produser Narindra Kukila berharap “MAR” dapat memberikan kontribusi dalam mengapresiasi warisan Ismail Marzuki dan sejarah Indonesia, terutama bagi generasi muda yang dinilai kurang sadar sejarah. Ia ingin mengenalkan lagu-lagu Ismail Marzuki kepada generasi sekarang agar mereka tidak hanya mengenal karya seni kontemporer, tetapi juga seni dari maestro Indonesia. Bukan hanya sekadar pertunjukan, “MAR” sekaligus adalah sebuah tribut untuk Bapak (Alm) Arifin Panigoro dan Ibu (Alm) Raisis Arifin Panigoro, yang begitu mengagumi karya-karya sang legenda.
Dengan latar belakang Bandung tahun 1946, di tengah gejolak perjuangan kemerdekaan Indonesia, “MAR” mengisahkan cinta yang kuat antara Mar, seorang prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Aryati, seorang perawat yang penuh dedikasi. Di tengah peristiwa Bandung Lautan Api yang tragis, cinta mereka diuji oleh realitas perang dan pengorbanan demi kebebasan.
Drama musikal megah “MAR” persembahan ArtSwara yang terinspirasi oleh lagu-lagu abadi maestro Ismail Marzuki ini siap memukau penonton di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025.