INTIPS
Selamat datang di rubrik Intips, inspirasi dan tips dari ita sembiring. Tempat berbagi seputar kisah rumah tangga dan bagaimana menyikapi. Semua boleh ikut berbagi di kolom komentar dan menceritakan hasilnya. Setiap orang tentu bisa jadi inspirasi dan pemberi tips buat sekitar kita.
You’re my inspiration
You know our love was meant to be
The kind of love that lasts forever
And I want you here with me
From tonight until the end of time
Ini bukan puisi cinta goresanku. Tapi bait pembuka tembang lawas Peter Cetera kelahiran South Side, Chicago. Anak kedua dari 6 bersaudara ini terlahir dari percampuran darah Polandia- Amerika dan belajar musik pertama kali usia 5 tahun dengan akordion.
Lalu bersama teman musisi membentuk grup band Chicago senama dengan tempat kelahirannya. You’re my Inspiration salah satu hits yang tetap asik dinikmati hingga kini. Sesuai judulnya, lagu ini pun menginspirasiku bertutur lewat tulisan.
Terlebih menyimak untaian kata bait ke-3, You’re the meaning in my life, You’re the inspiration, You bring feeling to my life, You’re the inspiration……
Ya.., selalu ada hal maupun sosok inspiratif dalam hidup ini.Siapa dan apa ya kira-kira? Tentunya apapun bisa! Benda, mahluk hidup atau peristiwa, sah saja sebagai sumber inspirasi. Dalam sebuah obrolan santai kaum perempuan terjadi percakapan semacam ini.
“Sumber inspirasi aku tuh… Mary Wollstonecraft, filsuf berkebangsaan Inggris. Juga penulis buku A Vindication of the Rights of Men. Sebuah bentuk perlawanan terhadap revolusi Perancis melawan Burke. Buku lainnya bertajuk Vindication of the Rights of Woman. Berupa jawaban bagi para penentang pendidikan untuk perempuan..”
“Kalau aku.. hmmm.. Hypatia of Alexandria, filsuf Yunani terbaik pada jamannya.”
“Aku selalu terinspirasi pemikiran Hannah Arendt, kelahiran Jerman. Salah satu bukunya berjudul Eichmann in Jerusalem, menilai bagaimana kebanyakan pria dapat berbuat jahat dalam kondisi yang tepat.”
Menjadikan pasangan hidup sbg sumber inspirasi memang sangat ideal, apalagi bila berlaku dari dua pihak. Tapi yang ideal selalu jarang ditemui.
Nah kasus kak Ita ini malah mungkin cuma ada satu hehe. Alias sangat langka. Suka berseteru dengan pasangan hidup, tapi malah bisa dijadikan inspirasi. Luar biasa.
Kesimpulannya dalam segala situasi “buruk”, selalu ada sisi positif yang bisa dinikmati.
Bravo kak Ita
Tulisan Ita sangat inspiratif, bagaimana memanage konflik dan berdamai dengan kondisi yang ada sehingga menghasilkan sesuatu yg positif dan penuh kreatifitas, ketika “lari” dan meninggalkan ini semua, bukanlah solusi yang tepat.
Anak , juga merupakan salah satu alasan, dan sumber inspirasi selain pasangan hidup kita, bahwa alangkah baik dan sempurnanya sebuah keluarga ketika ada peran ayah dan ibu secara bersamaan dan bergantian melengkapi langkah perjalanan hidup mereka. Anak akan belajar dari contoh yang terjadi sehari hari, di depan mata mereka, bagaimana mereka belajar berdamai dengan konflik, mengelolanya, dan meminimalisir efek negatif yang timbul, baik dalam kehidupan di masyarakat dan di keluarga mereka kelak.
Perlu diingat, bahwa sebaiknya anak2 tidak disuguhkan dengan konflik atau keributan yang berkepanjangan dari orang tua mereka, karena hal itu pastinya berdampak pada psikologis mereka. Berikanlah anak2 kita ” kenyamanan” di rumah, sehingga mereka akan selalu menganggap “home sweet home’ di rumahnya sendiri, bukan di tempat lainnya….