Terdepan Dalam Percepatan Penurunan Stunting, Bali Bisa Jadi Contoh Baik

Menilai Bali terdepan dalam program Percepatan Penurunan Stunting, Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat kunjungi BKKBN Bali dalam rangka studi tiru program yang dijalan-kembangkan oleh BKKBN Bali.

Tim studi tiru diterima penanggung jawab Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bali yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Putu Sumerta. Pertemuan berlangsung di Ruang Pertemuan Wacika, Rabu (1/11/2023).

Kunjungan kerja ini dalam rangka studi tiru peningkatan capaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Terutama dalam program percepatan penurunan stunting dan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, mengatakan Bali dianggap baik dalam pelaksanaan program Bangga Kencana, khususnya percepatan penurunan stunting.

“Dengan mengunjungi Bali, Sulawesi Selatan dapat mencontoh, khususnya dalam percepatan penurunan stunting, bagaimana capaian stunting kami bisa di bawah nasional,” ucapnya.

Sulawesi Selatan sendiri, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, memiliki prevalensi stunting di atas nasional, yaitu 27,2 persen. Sementara Bali 8 persen.

Baca juga: Gerakan Anak Sehat Diluncurkan Sebagai Upaya Kolektif Cegah Stunting

“Kami tahu bahwa prevalensi stunting di Provinsi Bali terendah se-Indonesia. Ini juga yang menarik bagi kami untuk melihat apa saja yang telah dilakukan sehingga kita dapat mencontoh upaya dan strategi Bali,” jelasnya.



Selain itu, dikatakan oleh Shodiqin bahwa kunjungan tersebut juga untuk membahas terkait capaian realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) serta pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung KB Provinsi Bali terkait pelaksanaan penurunan stunting di Bali.

Perwakilan Satgas Stunting, dr. Ayu menjelaskan walaupun prevalensi stunting terendah di Bali namun Provinsi Bali masih giat berkolaborasi untuk percepatan penurunan stunting khususnya pada kesiapan calon pengantin (catin).

“Yang masih jadi catatan di Provinsi Bali adalah capaian skrining kesehatan bagi catin (laporan Elsimil) masih rendah. Ini yang kami usahakan melibatkan majelis desa adat, karena di Bali memiliki budaya yang berbeda,” jelasnya.

Sebelumnya, dijelaskan oleh dr. Ayu bahwa koordinasi internal dan eksternal dilakukan untuk membahas hal-hal urgensi. Hasil diskusi dengan lintas sektor, khususnya dengan Majelis Desa Adat, membuahkan ditandatanganinya MOU.

Dari MOU ini, Majelis Desa Adat mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan skrining kesehatan bagi seluruh calon pengantin di wilayah Bali. “Sehingga stunting di Bali bisa lebih rendah lagi atau bahkan zero,” jelasnya.

Sementara itu, Ketut Dharmayasa, Analis Pengelolaan Keuangan APBN ahli muda BKKBN Bali menjelaskan tentang realisasi DAK yang dilakukan dengan memakai strategi advokasi saat berinteraksi dengan Inspektorat Provinsi Bali.

Strategi itu dilakukan dalam rangka permohonan pendampingan pengelolaan DAK Sub Bidang KB di Kabupaten/Kota. Sekalian menambahkan kegiatan DAK Sub Bidang KB ke dalam Komitmen Sasaran Kinerja antara Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dan Kepala OPD KB Kabupaten/Kota.



“Dari upaya tersebut cukup ada peningkatan dari yang sebelumnya di tahun 2021 capaian realisasi DAK Fisik 60,01% menjadi 72,96% di tahun 2022. Ini juga masih menjadi PR bagi kami untuk meningkatkan capaian DAK,” ujar Dharmayasa.

Baca juga: Lampaui Target, Pekan Pelayanan KB di Sumbar Capai 32.165 Akseptor

Katanya lagi, “Kami sangat senang dengan kunjungan Sulawesi Selatan karena dapat menjadi alat diskusi kita bersama terkait realisasi DAK fisik yang notabene Sulawesi Selatan sudah baik di atas Bali, yaitu 94,27%,” jelasnya.

Kegiatan studi tiru ini akan dirangkai dengan kunjungan ke Kampung KB di Desa Dalung pada esok hari. Provinsi Bali sendiri telah membentuk sebanyak 384 desa. Desa Dalung merupakan salah satu desa dengan Kampung KB terbaik.

Desa Dalung memiliki gerakan Dalung dalam mendukung program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Gerakan ini telah menerima penghargaan di lini lapangan melalui GARDA, yaitu Gerakan Dalung Sehat pada 1000 hari pertama kehidupan sebagai upaya preventif dalam percepatan penurunan stunting.

Kunjungan ini dihadiri 41 peserta yang terdiri dari Kepala OPD-KB Kab/Kota dan unsur tim perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan.

Foto utama oleh Anna Vi dari Unsplash

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories