Kelak, setiap anak akan menemukan pangeran maupun putri dalam hidupnya. Namun begitu, seorang Ayah pasti tetap sebagai Raja di hati anak dan menjadi cahaya penuntun yang lebih terang dari sinar manapun di mata mereka.
*
Tak ada sekolah khusus mengajarkan bagaimana menjadi seorang ayah yang baik, hebat dan berhasil. Sumber pembelajaran paling orisinal soal ini tentulah langsung dari Ayah sendiri.
Selanjutnya, setelah menjadi Ayah, wajib bisa menurunkan lagi ‘ilmu’ itu ke anak-anak. Simpelnya boleh dikata ini soal teladan. Sebagaimana diketahui para bocah memang bukan pendengar yang baik, tetapi perekam handal.
Begitu pula diyakini Akbar Achiyat, yang sudah malang melintang di berbagai bidang usaha. Mengabdikan semua yang telah dipelajari dari berbagai disiplin ilmu. Termasuk akhirnya merambah bisnis kuliner dengan membuka Restoran Jepang Misticanza.
Sebagai seorang Ayah, sangat menyadari bahwa sepak terjangnya pasti mempengaruhi langkah dan cara berpikir anak-anak.
“Anak harus diberi keyakinan penuh dalam menentukan pilihan. Orang tua wajib siap lahir batin mendukung sekaligus membimbing. Bahkan mempersiapkan pula strategi dari awal andai mereka tidak berhasil dalam karir. Paling penting adalah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga“ tutur Akbar memulai perbincangan hangat.
Penyuka traveling yang baru saja menggenapi hobby berkelananya di Bulgaria sebagai negeri ke 50 yang sudah dikunjungi, selalu berusaha meluangkan waktu bersama keluarga. Sekalipun padat aktifitas dan jadwal perjalanan seakan sambung menyambung.
“Kebetulan waktu kerja saya leluasa. Seringkali juga kalau ada pertemuan bisnis di mall. Sangat memungkinkan membawa keluarga sekalian. Anak bungsu saya saja sempat berpikir kalau pekerjaan papanya begitu menyenangkan” tambah Akbar.