KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING
Apa sesungguhnya kunci utama menjadi orang tua positif dan efektif zaman now dalam bingkai parenting?
Refkleksi awal:
“Hai anak-anak, cintai orang tuamu. Jangan abai ini, hanya karena sibuk dalam proses tumbuh menjadi dewasa. Waspada, kita acap lupa bahwa orang tua kita secara berangsur akan bertambah tua jua!”
Ada pendapat, menjadi orang tua serba bisa di zaman now wajib memiliki fleksibilitas memadai. Cermat menyesuaikan respons dalam melakukan pendampingan dan pengasuhan agar selaras dengan gejala dan gelagat yang diperlihatkan anak-anak. Respons yang jeli, juga aktivitas yang ajeg.
Kita jelas membutuhkan kecakapan melakukan observasi dan evaluasi. Dilakukan melalui adaptasi dan interaksi langsung. Dengan cara mengamati perilaku yang diperlihatkan anak-anak. Karenanya, basis keyakninan sebagi orang tua adalah: Anak-anak harus tangguh dan cerdas secara spiritual, emosional, intelektual dan fisikal.
Baca juga: Moms Ini Ada Praktik Inspiratif Pembelajaran Berdiferensiasi dari Guru PAUD di Kalimantan Selatan
Banyak gejala memperlihatkan bahwa pendekatan pengasuhan dan pendampingan yang hangat menjadi kunci manjur membangun perkembangan jiwa raga anak-anak. Pendampingan dengan kehangatan hubungan merupakan orientasi yang pas.
Sejalan dengan eksistensi, otonomi, struktur dan tahapan perkembangan jiwa, raga dan usia anak.
Mengingatkan kembali, orang tua merupakan guru pertama dan utama dalam penananam nilai moral dan etika. Peran yang tak tergantikan. Nilai dan sikap ini membantu anak-anak mengembangkan arah dan perkembangan mental serta moral. Bertindak sebagai kekuatan penuntun membuat pilihan bijak bagi anak-anak.
Sejalan dengan itu, pendidikan bertujuan mempersiapkan anak-anak agar berhasil menghadapi kehidupan dan tantangannya dengan modal percaya diri tinggi. Sekaligus menjalani zaman now dengan gemilang.
Kiranya orang tua mampu mengikuti insting sendiri, tentu saja harus diselaraskan dengan teks dan konteks bagaimana membesarkan anak dalam ranah parenting. Orang tua, setelah memiliki dasar parenting memadai, harus mulai memercayai insting sendiri dalam mengasuh dan mendampingi.
Mampu mengkontekstualisasikan parenting zaman now secara nyata. Di satu sisi orang tua tidak semata mengikuti pedoman seperti apa adanya. Di sisi lain, juga tidak mengikuti insting saja. Perlu kombinasi dan harmonisasi serasi, selaras dan seimbang.
Jika demikian faktanya, keterampilan ideal apa harus dimiliki orang tua agar sejalan dengan tuntutan Abad 21?
Abad 21 menuntut keterampilan khusus. Dikenal sebagai 4C. Yakni: Critical thinking, complex problem solving, coolaboration dan communication, sebagai keterampilan dasar wajib dimiliki sebagai modal dasar hidup di abad ini. Jadi, orang tua wajib menyadari dan terampil menerapkan dan menularkan keterampilan ini kepada anak-anak. Karena anak-anak, pada saatnya, juga wajib memiliki keterampilan 4C tersebut.
Beberapa tahun terakhir, perubahan juga terjadi dalam kehidupan generasi yang lahir pada kurun waktu dan pasca-2010 karena kehidupan jelas membaik. Ada yang didorong karena membaiknya tingkat keamanan dan kenyamanan publik serta dukungan kesehatan fisik dan mental. Lalu, banyak pula anak memiliki akses melalui gawai masing-masing. Di saat bersamaan, tersedia peluang terbuka yang disediakan dunia digital. Bahkan sebelum anak-anak mampu berjalan atau berbicara.