Sebuah program terobosan ditorehkan Hj Yeli, S.Tr. Keb, SE, MM. Sebagai bidan yang membuka praktik mandiri, dari tangannya, bidan Yeli menelurkan beragam inovasi, di antaranya bertitle “Gerakan Ayo Membangun Peduli Kesehatan Ibu dan Anak Karimun” (Gamelia KIA Karimun)
Inovasi yang digagas bidan Yeli itu dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Juga sebagai upaya meningkatkan kesertaan ber–KB dan penurunan stunting di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
“Salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dapat dilakukan dengan penguatan pilar ‘safe motherhood’,” ujar bidan Yeli seraya menambahkan bahwa pilar pertama adalah pelayanan kontrasepsi yang bertujuan memenuhi hak reproduksi setiap orang.
Kemudian, merencanakan kehamilan, jumlah anak yang diinginkan, mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. “Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat juga merupakan langkah untuk mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,” ucapnya.
Menurut bidan Yeli, bidan menjadi salah satu ujung tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pelayanan kebidanan yang bermutu, berkesinambungan dan paripurna. Tujuannya, untuk menyiapkan generasi penerus berkualitas.
Baca juga: Sub Pekan Imunisasi Nasional Melindungi 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio
Inovasi Gamelia KIA Karimun memiliki lima tujuan utama, yaitu meningkatkan capaian program keluarga berencana ; menurunkan angka AKI dan AKB; menurunkan angka kehamilan usia risiko tinggi; masyarakat beralih ke metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), terutama akseptor yang berusia di atas 35 tahun; mencegah pernikahan Usia dini, mencegah stunting, dan menumbuhkan kepedulian masyarakat.
Bidan Yeli yang merupakan kelahiran asli Bumi Berazam Kabupaten Karimun ini dalam menginisiasi inovasi Gamelia KIA Karimun memiki sembilan rangkaian kegiatan di dalamnya.
Kegiatan itu berupa Nyebar Brosur (Nyebur), melakukan advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait pelayanan KB gratis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di ruang publik seperti di pasar, pesisir, warung makan dan pangkalan ojek.
Bidan Yeli yang pernah menjabat Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Karimun menjadi motor penggerak peningkatan kompetensi bidan pelatihan Contraceptive Technology Update (CTU).
Pelatihan ini diadakan bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Kepulauan Riau, Dinas Pengendalian penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Karimun, dan Pusat Pelatihan Klinik Skunder (P2KS).
Sebanyak enam angkatan dengan jumlah peserta 95 orang bidan mengikuti pelatihan ini, dilaksanakan pada 2020 – 2021. Bidan Yeli yang menjadi penggerak bidan-bidan di Kabupaten Karimun berupaya agar sejawatnya mendapatkan skill dan ilmu terbaru. Sehingga pelayanan KB bisa lebih optimal diberikan kepada masyarakat.
Koling ABC (Konseling KB) juga dijalankan bidan Yeli. Ia mengatakan, “Konseling pada klien mengenai pemilihan kontrasepsi menjadi bagian penting dari pelayanan KB yang berkualitas.”
Konseling membantu klien memahami karakteristik berbagai metode kontasepsi dan pemilihan jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.
Konseling ini dilakukan pada pasien ANC, pasca abotus dan pasca saling. “Diarahkan agar pasien ganti cara menjadi akseptor KB MKJP,” ujarnya.
Program-program Inovasi
Bidan Yeli juga melakukan kolaborasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Karimun dan puskesmas di wilayah kerja Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB). Rangkaian kegiatan ini ia beri nama PENYU KONSER (Penyuluhan Konselor Sebaya).
Bidan Yeli menaruh perhatian pada pendidikan sebaya, karena konseling sebaya merupakan bentuk pendidikan psikologis. “Kita memberikan fokus pada proses berfikir, perasaan dan pengambilan keputusan,” jelasnya.
Tak lupa, pada momentum tertentu, bidan Yeli memberikan edukasi dan informasi terkait pendewasaan usia perkawinan, TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), life skills dan keterampilan advokasi.
Terobosan lain yang didorong bidan Yeli sebagai upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB adalah meningkatkan kesertaan ber-KB dengan menggelontorkan program JEBOL (Jemput Bola).
“Jemput bola ini istilah dari kegiatan pelayanan KB yang saya lakukan, di mana tidak hanya masyarakat saja yang mendatangi kita, tetapi kita juga datang langsung ke masyarakat,” paparnya.
Program ini sekaligus menjadi sarana pengenalan lapangan bagi kader KB untuk lebih paham akan karakteristik wilayah-wilayah yang rentang kendalinya cukup jauh dari pusat kesehatan.
Bidan Yeli juga memberi fokus pada KB pasca salin dan kontrasepsi mantap yang ia beri nama BECAK MANTAP. Setiap pasien yang bersalin di Praktik Mandiri Bidan Yeli langsung diarahkan melakukan pemasangan KB MKJP berupa IUD atau Implan. Sedangkan pelayanan MoW (Medis Operasi Wanita) dan MoP (Medis Operasi Pria) akan dibantu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting, bidan Yeli juga melakukan sosialisasi pencegahan stunting melalui dua kegiatan yang diberi nama BABA GANTING (Bayi Balita Olahraga Cegah Stunting) dan PENTING (Pembinaan, Penggerakan Kampanye Cegah Stunting).
Baca juga: 95 Persen Anak Harus dapat Imunisasi, Cek Yuk 3 Jenis Antigen Baru
Program BABA GANTING mengajak masyarakat untuk cegah stunting dengan kebiasaan berolahraga di masa balita. Ini agar memicu pertumbuhan tinggi badan maksimal pada balita, melalui berenang dan pull up.
Terkait program PENTING, bidan Yeli turun langsung ke kelompok-kelompok dengan memberikan sosialisasi dan webinar kepada remaja, kader posyandu, dan kader KB.
Dedikasi dalam menjalankan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting yang dilakukan bidan Yeli telah melahirkan berbagai macam prestasi.
Beberapa di antara prestasi itu adalah penghargaan role model TPMB terbaik I Tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang diserahkan langsung Deputi Bidang KSPK BKKBN. Dan juara I role model TPMB tingkat nasional yang penghargaannya diserahkan Kepala BKKBN RI pada saat peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2023.
“Melalui semangat dan komitmen yang tinggi, semoga inovasi ini memberikan manfaat dan keberlangsungan membangun keluarga bahagia sejahtera bagi masyarakat di Kabupaten Karimun,” tutup bidan Yeli.