Imunisasi Anak Usia Di Bawah 2 Tahun, Apa Saja?

Moms dan Pops, imunisasi merupakan salah satu hal penting bagi kesehatan tubuh anak. Anak perlu melakukan imunisasi sejak bayi agar tubuhnya memiliki kekebalan terhadap virus penyakit.

Ada beberapa jenis imunisasi yang perlu dilakukan oleh bayi dan balita. Imunisasi tersebut perlu dilakukan tepat waktu, dan jika terlambat maka bisa mengikuti imunisasi kejar. Oleh karena itu penting bagi Moms dan Pops untuk mengetahui jadwal imunisasi anak. Periksakan kesehatan anak secara rutin melalui posyandu atau ke dokter anak.

Beragam jenis imunisasi tentunya juga mengikuti usia anak. Hal tersebut pun berlaku bagi anak yang belum berusia 2 tahun. Anak yang belum berusia 2 tahun perlu melakukan beberapa jenis imunisasi. Berikut ini jenis imunisasi untuk anak di bawah 2 tahun:

Foto dari Pexels.com

Baca juga Manfaat dan Fungsi Penting Sarapan untuk Anak

  • Imunisasi hepatitis B

Moms, imunisasi hepatitis B dilakukan pada bayi yang baru lahir, dengan usia kurang dari 24 jam. Imunisasi hepatitis B ini dilakukan untuk memberikan kekebalan terhadap virus Hepatitis B. Virus ini bisa menyebabkan penyakit kronis seperti kanker hati dan sirosis.

Bayi dan anak-anak mendapatkan imunisasi hepatitis B sebanyak tiga kali. pertama saat mereka baru lahir kemudian pada umur 2, 3, dan 4 bulan. Selanjutnya bisa melakukan imunisasi booster setelah usia 18 bulan.

  • Imunisasi polio

Imunisasi polio diberikan pada bayi yang baru lahir. Ini bertujuan agar anak bisa kebal terhadap virus polio. Penyakit polio bisa menyebabkan kelumpuhan sampai kematian.

Jenis imunisasi polio yang harus dilakukan yaitu imunisasi polio tetes atau OPV dan imunisasi polio suntik atau IPV. Vaksin polio yang perlu diberikan pada anak yaitu sebanyak 4 kali.

  • Imunisasi BCG

Imunisasi BCG dilakukan pada bayi yang berusia 1 bulan. Jika tidak maka paling lambat pada usia 2-3 bulan. Imunisasi ini dilakukan agar anak tidak terkena penyakit TBC atau tuberkulosis. Penyakit ini bisa menyebabkan masalah infeksi paru-paru dan dapat menular melalui droplet. Jika usia anak lebih dari 3 bulan maka perlu melakukan uji tuberkulin negatif lebih dulu.

  • Imunisasi DPT

Imunisasi DPT diberikan pada anak yang berusia mulai dari 6 minggu yaitu vaksin DTwP atau DTap. Vaksin DPT primer diberikan sebanyak 3 kali lalu DPT tambahan sebanyak 2 kali. Imunisasi DPT dilakukan agar anak bisa terhindar dari penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.

  • Imunisasi PCV

Imunisasi PCV atau pneumokokus diberikan pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan. Selanjutnya bisa memberikan vaksin booster di usia 12 sampai 15 bulan. Imunisasi ini dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini dapat menyebabkan munculnya penyakit pneumonia, septikemia, dan meningitis.

Baca juga 2 Tahun Cakupan Imunisasi Rendah, Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional

  • Imunisasi rotavirus monovalen dan pentavalen

Imunisasi rotavirus monovalen diberikan 2 kali yaitu pada usia mulai dari 6 minggu sampai maksimal 24 minggu. Sedangkan rotavirus pentavalen diberikan 3 kali yaitu pertama pada 6-12 minggu, kedua dan ketiga dengan jarak 4-10 minggu. Imunisasi rotavirus dilakukan untuk mencegah penularan penyakit diare yang disebabkan rotavirus.

  • Imunisasi influenza

Imunisasi influenza diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan. Imunisasi ini dapat diulang setiap tahunnya. Pemberian vaksin influenza bertujuan agar bisa melindungi dari penyakit flu. Meskipun tergolong penyakit ringan, namun flu juga bisa berbahaya jika terjadi komplikasi. Selain saat bayi/anak-anak, vaksin ini juga bisa diberikan ketika dewasa.

  • Imunisasi MR/MMR

Imunisasi MR diberikan pada bayi usia 9 bulan. Jika setelah 12 bulan belum diberikan maka dapat diberi vaksin MMR. Vaksin MMR diberikan untuk mencegah terkena penyakit measles(campak), mumps(gondongan), dan rubella. Vaksin MMR bisa diberikan pada semua usia.

  1. Imunisasi varisela

Imunisasi varisela bisa diberikan pada bayi mulai usia 12-18 bulan. Anak usia 1-2 tahun perlu diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 6 minggu sampai 3 bulan. Imunisasi varisela diperlukan untuk mencegah terkena penyakit cacar air. Pemberian vaksin pada anak-anak bisa mengurangi penularan penyakit ini.

  • Imunisasi hepatitis A

Imunisasi hepatitis A diberikan pada anak mulai usia 1 tahun. Ini diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 6 bulan sampai 12 bulan. Imunisasi ini bisa mencegah infeksi virus yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Moms dan Pops, itulah beberapa imunisasi yang perlu dilakukan pada anak yang berusia di bawah 2 tahun.  Moms dan Pops perlu untuk mengetahui informasi serta jadwal imunisasi sehingga bisa dilakukan tepat waktu. Meskipun ada beberapa imunisasi yang memang bisa dilakukan di saat mereka sudah dewasa.

Baca juga Kiat Agar Si Kecil Tumbuh Tinggi Badannya dengan Maksimal

Foto utama dari Pexels.com

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories