Hamil merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh semua pasangan suami istri. Tentu ada banyak hal yang harus dipersiapkan saat mulai kehamilan hingga proses melahirkan. Baik ibu hamil maupun suami harus mengetahui berbagai informasi dan mitos seputar kehamilan. Dengan demikian jadi mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.
Namun sering kali informasi yang didapat, baik dari internet, teman, keluarga dan orangtua malah membuat ibu hamil bingung dan khawatir. Ada banyak mitos kehamilan yang beredar di masyarakat dan tidak sedikit pula yang masih mempercayainya. Tulisan kali ini dihadirkan agar Moms dan Pops tidak hanya tahu tentang mitos-mitos ini, namun juga pastikan untuk tidak melakukannya.
Berikut ini kita akan membahas berbagai mitos seputar kehamilan yang penting untuk diketahui kebenarannya.
1. Ibu Hamil Yang Pinggulnya Besar dan Lebar Lebih Mudah Melahirkan
Wanita dengan pinggul lebih lebar disangkutpautkan dengan proses persalinan yang lebih mudah dibandingkan dengan wanita yang pinggulnya kecil. Padahal kenyataannya tidak demikian. Tidak ada hubungan antara jarak pinggung dengan proses melahirkan. Karena jalur yang digunakan untuk bayi lahir tidak dipengaruhi oleh ukuran besar kecilnya pinggul.
2. Ibu Hamil Tidak Boleh Olahraga
Mitos berikutnya yang hingga kini masih sering kita dengar seputar kehamilan adalah ibu hamil dilarang olahraga. Padahal faktanya, olahraga saat masa kehamilan memberikan banyak manfaat, seperti: mengurangi nyeri dan sakit pinggang, menghilangkan stres, meningkatkan kualitas tidur, melenturkan otot-otot dan masih banyak manfaat lainnya.
Baca juga: Working Moms, Ini 5 Manfaat + 5 Tips Tetap OK Beri ASI Eksklusif Untuk Bayi
Namun, tidak semua olaharga aman untuk ibu hamil. Pilih jenis olahraga yang sesuai dengan usia kehamilan dan kondisi kesehatan. Pastikan sebelum olaharga konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
3. Tidak Boleh Berhubungan Intim Selama Hamil
Mitos ini ada benarnya namun juga bisa salah. Selama kehamilan, berhubungan intim boleh dilakukan. Kecuali apabila dokter menyarankan untuk tidak melakukan. Berhubungan suami istri selama kehamilan tidak akan membahayakan janin. Karena janin dilindungi oleh otot ramim, cairan ketuban dan lending yang berada di sekitar leher rahim.
4. Ukuran dan Bentuk Perut Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin Bayi
Pernyataan bahwa jenis kelain bayi bisa diketahui dari ukuran dan bentuk perut ibu hamil adalah tidak benar. Faktanya, bentuk perut ibu hamil mengikuti bentuk tubuh ibu hamil itu sendiri. Contohnya ibu yang tubuhnya mungil umumnya memiliki bentuk perut yang berbeda dengan ibu yang postur tubuhnya lebih tinggi atau besar.
Jenis kelamin bayi hanya bisa diketahui dari pemeriksaan, seperti: tes darah, USG dan tes jaringan plasenta ibu.