Moms dan Pops, mengenal tahapan perkembangan psikologi anak usia dini merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua atau pengasuh. Dengan begitu, interaksi yang terjalin diharapkan berlangsung dengan sehat, bahkan bisa mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, serta tercegah dari berbagai trauma dan gangguan mental lainnya.
Seperti kita ketahui, manusia mengalami perkembangan yang pesat segera setelah ia dilahirkan ke dunia. Perkembangan tersebut tak hanya dari aspek fisik, tapi juga dari segi mental yang semakin kompleks. Meskipun setiap manusia memiliki karakter bawaan yang unik, tapi pola asuh dan lingkungan juga sangat berpengaruh bagi baik buruknya kondisi mental anak.
Kesadaran untuk mengawal perkembangan psikologis pada anak usia dini harus didasarkan pada referensi yang benar, agar anak-anak bisa tumbuh dengan berbagai keunggulan yang unik bagi dirinya, maupun bagi orang-orang di sekitarnya.
Apa dan Bagaimana Tahapan Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini?
Secara teoritis, manusia memulai perkembangan psikologi sejak lahir, dengan konsep yang paling sederhana. Seiring berjalannya waktu, kondisi fisik akan semakin berkembang, begitu pula dengan kondisi mentalnya. Berikut ini beberapa tahapan perkembangan psikologi pada anak usia dini berdasarkan tingkatan usianya:
Baca juga Kasus COVID-19 Varian Baru Masih Ditemukan, Ayo Perkuat dengan Vaksinasi
1. Usia 0-18 Bulan
Pada masa ini, bayi baru saja berpindah tempat, dari alam rahim ke dunia. Di tempat yang baru, bayi memulai perkembangan psikologis untuk mengembangkan rasa percaya dirinya. Ia harus merasa aman untuk mendapatkan kebutuhan dasar, yakni makanan yang berasal dari air susu ibunya, atau dari susu formula.
Seiring waktu hingga usianya mencapai sekitar 18 bulan, bayi juga sudah bisa merasakan kecemasan serta mengungkapkan penolakan. Pada usia ini, orang tua dan pengasuh harus berupaya memenuhi kebutuhan dasar bayi, agar mereka tidak perlu mengembangkan rasa ketidakpercayaan terhadap pengasuhnya.
