Kebanyakan anak sudah mampu mendengar sejak dari kandungan dan segera mampu belajar berkomunikasi dengan orang tua dan orang dewasa lain.
Sayangnya hal ini tidak selalu berjalan mulus bagi semua anak. Bahkan menurut data dari situs The National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) yang bergerak di bidang pemberdayaan anak dengan kesulitan pendengaran, dua dari 1,000 anak terlahir dengan gangguan pendengaran yang dapat segera dideteksi.
Lebih disayangkan lagi, seiring waktu berlalu akan banyak anak-anak yang mulai mengalami penurunan dalam kemampuan mendengarnya yang tentunya akan mengalami gangguan dalam perkembangannya. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk dapat mendeteksi adanya gangguan sejak dini.
Baca juga: Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?
Kehilangan pendengaran pada anak umumnya terjadi sejak lahir atau yang dikenal dengan istilah congenital condition. Karenanya, telinga bayi adalah salah satu organ tubuh vital yang harus benar-benar diperhatikan kesehatannya.
Sebagai orang tua, Moms and Pops, kita harus telaten dalam membersihkan serta teliti dalam mengamati tanda-tanda gangguan yang mungkin saja terjadi karena sebagaimana yang kita ketahui, bayi dan balita masih sangat terbatas dalam mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan sehingga ketika mengalami sakit atau gangguan di organ tubuh tertentu, misalnya telinga, belum tentu keluh-kesah mereka dapat langsung dengan mudah dipahami orang dewasa. Sudah menjadi tugas orang tua dan para pengasuh untuk waspada mengantisipasi hal seperti ini agar dapat dengan segera diantisipasi atau diambil tindakan penanganan yang tepat.
Beragam Penyebab dan Gejala Gangguan Telinga Pada Bayi
- Perkembangan saluran eustachius di telinga belum sempurna. Akibatnya, bayi mengalami sakit telinga karena penumpukan cairan yang berlebihan di lubang telinga.
- Sistem kekebalan tubuh yang belum optimal. Hal ini dapat menyebabkan telinga anak rentan infeksi yang mengakibatkan rasa sakit di telinga.
- Kurangnya perawatan untuk membersihkan telinga bayi oleh pengasuh atau kecelakaan ketika bermain.
Adapun indikasi visual yang dapat kita perhatikan dari si kecil sendiri, antara lain sering menggaruk atau memegang telinga dan area telinga tampak bengkak dan kemerahan, selain gejala gangguan kesehatan seperti demam, keluar cairan dari telinga, tidak merespons ketika dipanggil, sulit tidur hingga bau tidak sedap.
Jenis-Jenis Gangguan Telinga pada Bayi dan Balita