Oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.
Ketika salah satu anggota keluarga kita terkena kanker dan harus menjalani pengobatan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau pembedahan, hampir dapat dipastikan kita sulit untuk langsung mengatakan setuju terhadap anjuran dokter tersebut. Banyak hal yang berkecamuk di dalam hati dan pikiran kita, “Ya kalau sembuh. Kalau tidak sembuh atau meninggal bagaimana?”.
Moms and Pops, kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman ketika harus menghadapi operasi jantung. Sekalipun bukan kasus kanker, kiranya kita tetap dapat mengambil pelajaran bagaimana akhirnya saya bisa mengambil keputusan yang menurut saya pada saat itu sulit untuk diterima dan dijalani.
Baca juga: Bagaimana ASI Cegah Kanker Payudara? Simak Penjelasan Dr. Edi Setiawan Berikut Ini!
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dokter jantung menerangkan kalau katub jantung saya tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya dan harus dioperasi. Menggunakan bahasa medis, dokter mendiagnosis saya mengalami prolaps katub mitral yang disebabkan oleh infeksi gigi.
Seumur-umur, saya tidak pernah mengalami sakit yang berat, yang mengharuskan saya harus dirawat bahkan dibedah. Terus terang saya takut dan langsung bertanya kepada dokter jantung saya tentang adakah kemungkinan kasus seperti saya ini dapat ditangani tanpa harus dioperasi. Dokter hanya menggelengkan kepala yang artinya buat saya adalah saya tetap harus menjalani operasi.
Setelah itu dokter jantung saya berkata, “Kalau saya kasih obat, awalnya mungkin bisa memberi respon yang baik. Tapi, lama kelamaan bisa sampai pada satu titik dimana jantung kita tidak respon lagi terhadap obat tersebut. Ujung-ujungnya operasi juga. Pada saat kita setuju untuk dioperasi, masalahnya kondisi jantung sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasi”. Kalimat ini membuat saya berpikir, “Kalau saya meninggal, apa yang terjadi dengan anak-anak saya yang masih kecil? Bagaimana dengan pasien-pasien kecil saya?”. Ketika berdoa, saya juga masih mencoba untuk merayu Tuhan agar operasi jantung dapat dibatalkan. Saya berharap mujizat Tuhan turun buat saya.