Moms dan Pops, setelah dihantam gelombang pandemi, yang memaksa dunia pendidikan Indonesia harus terhambat dalam proses belajar mengajar secara tatap muka, dirancanglah kurikulum baru. Program baru ini disebut dengan istilah kurikulum merdeka. Dimana tujuan utamanya adalah sebagai bagian pemulihan program pembelajaran pada masa pandemi sejak 2020 silam.
Program ini mulai diluncurkan pada bulan Februari 2022, sebagai bentuk reaksi atas sempat terhentinya proses belajar mengajar di sekolah. Dimana hal ini membuat semangat belajar siswa dan guru, tentu berbeda jika dibandingkan dengan program belajar mengajar yang dilakukan secara rutin. Perubahan sistem belajar, dari proses tatap muka menjadi sistem daring, juga mengubah pola pikir dan semangat siswa pada saat program belajar mengajar kembali dilakukan secara tatap muka.
Diharapkan dengan adanya kurikulum baru ini, mampu menjadi media transisi bagi pelaku dunia pendidikan di tanah air. Mengingat selama program pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, intensitas pertemuan siswa dan guru cukup terbatas. Sehingga, pengawasan terhadap sistem pembelajaran siswa pun menjadi lebih sulit. Hal ini berdampak pada semangat siswa dalam menyerap materi yang selama ini hanya diberikan secara daring.
Konsep penting yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kurikulum merdeka ini adalah mengoptimalkan potensi siswa. Dimana setiap siswa tentu memiliki kemampuan yang berbeda. Sehingga mereka tidak bisa diajak untuk berprestasi pada bidang materi yang sama satu sama lainnya. Pun, dengan kurikulum yang baru ini, dilakukan perubahan untuk menyederhanakan materi ajar yang diberikan kepada siswa. Diharapkan dengan penyederhanaan ini, siswa bisa menyerap materi secara lebih mudah dan mampu memahami pelajaran dengan lebih baik.
Baca juga Seni Mural di Ruang Publik, Seniman Stereoflow Coba Bawa Angin Segar bagi Kota Jakarta
Di Tingkat Dasar
Pelaksanaan kurikulum merdeka ini dimulai dari tingkat pendidikan yang paling dasar. Sejak jenjang TK dan SD, program kurikulum merdeka mulai diperkenalkan kepada siswa. Diharapkan dengan pelaksanaan dari jenjang paling mendasar ini, siswa mampu mengaplikasikan secara lebih mendalam nantinya.
Selain penyederhanaan materi ajar, dalam kurikulum merdeka ini, terdapat sebuah keunikan yang belum pernah ada dalam materi kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum merdeka, ada materi pembelajaran berbasis proyek. Dimana dalam materi ini, diarahkan sebagai bagian untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Setiap sekolah wajib melaksanakan materi ini, setahun minimal dua kali.