Setelah melahirkan, Moms disarankan untuk tidak segera hamil lagi. Tujuannya agar Moms bisa fokus pada pemulihan organ reproduksi, hingga bisa lebih baik dalam merawat bayinya. Tapi dalam beberapa kasus, para ibu bingung menentukan alat kontrasepsi yang tepat, karena takut mengganggu kelancaran ASI dan gangguan kesehatan lainnya.
Tahukah Moms, bahwa selain alat-alat kontrasepsi yang ditawarkan untuk program Keluarga Berencana (KB), ada metode lain yang cukup aman dan sudah dilakukan sejak lama. Pada artikel kali ini, mari mengenal Metode Amenore Laktasi, Kontrasepsi Alami yang tidak memiliki efek samping apapun.
Apa Itu Metode Amenore Laktasi?
Baca juga Ragam dan Manfaat Jus Untuk Si Kecil
Ini merupakan metode pencegahan kehamilan yang bersifat sementara, segera setelah persalinan berlangsung. Pada kondisi semacam ini, Moms akan mengalami peningkatan hormon prolaktin yang efektif menekan ovulasi dan menurunkan produksi hormon estrogen. Hormon prolaktin merupakan hormon yang memicu produksi Air Susu Ibu (ASI).
Hal-Hal Pendukung Keberhasilan Metode Amenore Laktasi
Ini merupakan metode kontrasepsi alamiah yang harus didukung dengan hal lain agar benar-benar bisa mencegah kehamilan. Tidak sedikit pasangan yang “kebobolan” karena salah dalam menerapkan metode ini. Berikut ini beberapa hal yang bisa mendukung keberhasilan Metode Amenore Laktasi:
– Beri Bayi ASI Eksklusif
Produksi ASI akan terus berlimpah ketika Moms memberikannya secara penuh kepada sang bayi. Artinya, proses menyusui berlangsung setiap bayi menginginkannya, atau setidaknya 8 hari sekali atau lebih. Proses menyusui akan semakin optimal ketika Moms memberikannya di malam hari.
– Jeda Pemberian ASI Tidak Lebih dari 4 jam Sekali
Pemberian ASI dengan jeda kurang dari 4 jam akan merangsang produksi ASI yang baru. Ketika produksi hormon ASI meningkat, secara otomatis pembentukan hormon estrogen akan terhambat, dan ini akan menekan ovulasi secara efektif.
Kapan Metode Amenore Laktasi Tidak Efektif?
Metode kontrasepsi semacam ini tidak bisa diandalkan hingga anak setidaknya berusia 6 bulan. Sebab pada saat itu, bayi akan mulai diberikan Makanan Pendamping ASI. Artinya, intensitas pemberian ASI tidak akan lagi maksimal. Cara menyusui yang salah dan tidak intens juga bisa membuat Moms gagal menerapkan cara ini untuk mencegah kehamilan.
Baca juga Tips Parenting: Penguat Tekat dan Pembulat Semangat Anak Zaman Now