“Tuuh kan, Kakak curang ah! Adik engga mau kalo gini mainnya.” “Aah, kamu Dik yang curang! “Ayo Nak, engga ada yang curang kok, sudah kalian saling baikan lagi.” “Ya sudah, kita main dari awal lagi ya, maafkan Kakak.”
Hubungan anak-anak satu sama lain di rumah punya pasang surutnya sendiri. Senang sekali rasanya menyaksikan momen dimana kakak dan adik akur, bisa bermain dan belajar bersama. Saling membantu, mendukung dan membahagiakan, tidak hanya diri mereka namun juga Moms dan Popsnya.
Ada saat anak kadang tidak akur dengan saudaranya. Di waktu seperti ini tidak jarang anak-anak rebut dan bertengkar karena hal-hal yang sepele, seperti berebut mainan atau saling mengejek.
Hubungan saudara yang tidak akur tentu harus segera diatasi sejak dini. Orang tua berperan sangat penting untuk membuat anak-anaknya bisa kembali akur dan kemudian kembali saling menyayangi.
Berikut ini beberapa tips mengatasi kakak adik yang tidak akur di rumah:
a. Memperhatikan kebutuhan anak secara adil
Anak ingin disayang dan diperlakukan secara adil. Jika ia merasa orang tua tidak adil maka itu yang memicunya tidak menyukai saudaranya. Orang tua perlu memperhatikan kebutuhan anak dari hal dasar seperti makanan sampai kasih sayang.
Baca juga: Si Kecil di Tahun Pertama: Berat Badan Idealnya Berapa?
Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga orang tua harus memahaminya. Bersikap adil kadang tidak harus sama tapi sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Orang tuanya juga perlu menjelaskan jika memang harus memberikan sesuatu yang berbeda.
b. Tidak membandingkan anak yang satu dengan lainnya
Anak tidak akan merasa nyaman jika dibanding-bandingkan dengan saudaranya. Orang tua perlu menghindari membanding-bandingkan antar saudara. Bahkan untuk masalah kecil pun sebaiknya tidak perlu membandingkan.
Setiap anak memiliki kemampuan dan perkembangan yang berbeda. Orang tua hanya perlu mendukung agar anak bisa mengoptimalkan kemampuannya.
c. Mengajak anak bermain bersama
Kakak-adik yang tidak akur perlu diajak untuk melakukan kegiatan bersama. Orang tua bisa mendampingi sehingga mereka bisa dibimbing agar saling menyayangi. Ini bisa dengan bermain bersama dengan orang tua.
Kehadiran orang tua tentunya sebagai penengah dan mempererat hubungan anak-anaknya. Setiap akhir pekan, orang tua bisa mengajak anak-anaknya untuk melakukan kegiatan bersama-sama.
d. Membuat aturan keluarga yang jelas
Aturan yang diterapkan dalam keluarga membuat anak mengerti apa yang perlu dilakukan dan apa yang tidak. Ini juga termasuk dalam hubungan dengan saudara. Saat membuat aturan, orang tua juga bisa meminta anak untuk ikut berpartisipasi.
Tulis aturan jika diperlukan misalnya agar selalu bersikap sopan antar anggota keluarga. Aturan tersebut juga bisa dipajang di tempat yang mudah dilihat.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Dia Manfaat Tertawa dan Bercanda Bersama Anak
e. Memberikan pujian pada anak
Jangan ragu untuk memberikan pujian saat anak melakukan hal yang baik atau berprestasi. Anak akan merasa dihargai jika orang tua memperhatikan mereka, salah satunya dengan pujian. Saat memberikan pujian tidak perlu kemudian membandingkannya dengan saudara yang lain.