KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING
“Begitu menjadi orang tua, kita otomatis menjadi pendidik!”
Meski tak mudah mencari akar dan awal pernyataan di atas, tetapi banyak yang sepakat dengan kutipan tersebut. Orang tua dianggap wajar menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak.
Ketika orang tua sebagai pendidik bersinergi dengan guru, ragam kemungkinan untuk maju bagi anak-anak menjadi tak berbatas. Melalui kolaborasi sinergis dalam keluarga, niscaya akan mendukung kemajuan pendidikan anak. Sekaligus meningkatkan kualitas dan taraf hidup kelak.
“Peran orang tua adalah membangun rasa ingin tahu dan percaya diri anak. Orang tua hanya mampu mengemban amanah ini dengan cara menjadi pembelajar yang baik. Dengan demikian peran guru mengajar anak-anak sebagai siswa menjadi lebih efektif ketika anak-anak masuk masa sekolah!”
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak
Sekolah sejatinya menyadari peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. Idealnya, orang tua akan dimintai pendapat tentang rencana dan keputusan penting mengenai anak-anak mereka. Terkait bagaimana menyiapkan program akademik mereka, termasuk bagaimana menetapkan orientasi menanamkan disiplin. Pendekatan sekolah dan guru terhadap orang tua tentu lebih bersifat pribadi dibandingkan dengan pendekatan kelembagaan.
Baca juga: Orang Tua Adalah Pendidik Sejati: Apa Iya?
Apa yang menjadi sasaran ketika menyebut orang tua sebagai pendidik?
Sasaran akhir yang hendak dicapai dalam hal orang tua disebut sebagai pendidik adalah dalam kaitannya dengan:
• Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang perkembangan anak sedini mungkin
• Memperluas orientasi dan praktik pengasuhan anak agar senantiasa baik
• Mendeteksi potensi keterlambatan perkembangan dan potensi masalah kesehatan anak sedini mungkin
Ultima orang tua sebagai pendidik dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan dan keberhasilan pendidikan anak-anak. Dengan begitu diharapkan akan terhindar dari potensi penelantaran, pemaksaan dan kekerasan dalam proses pembelajaran dan konteks pendidikan.
Pada dasarnya orang tua berperan penting dalam hal: (1) Meletakkan pengertian dan keutamaan keberadaan aturan dan otoritas dalam masyarakat berdasarkan belas kasih dan keadilan, (2) Menyekolahkan anak tepat waktu dan siap belajar setiap hari kecuali di saat anak berhalangan; atau dalam keadaan luar biasa yang mengharuskannya mereka tinggal di rumah, dan (3) Mengambil peran aktif menyediakan kegiatan terkait dengan keberhasilan pendidikan anak-anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bagaimana peran orang tua dalam pendidikan dan perkembangan anak?
Orang tua melayani sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anak di tahun-tahun awal mereka. Namun tanggung jawab mendidik tidak berakhir meski anak-anak mulai dan sudah bersekolah karena justru membutuhkan bantuan lebih intens lagi.
Misalnya, terkait tugas-tugas pelajaran. Terutama di bidang matematika, sains dan beberapa pelajaran dengan masalah sosial. Tugas orang tua menunjukkan betapa menarik dan bermanfaat pembelajaran bidang-bidang tersebut dalam kehidupan kini dan akan datang.
Baca juga: Olahraga Akuatik Tambah Populer, Ajang BTN Dash Aquatic Challenge Diramaikan Ratusan Peserta
Apakah kita, sebagai orang tua, sudah menganggap diri sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anak?
Kita tak kuasa membantah kenyataan tersebut. Tanpa disadari pembelajaran dalam konteks pendidikan terjadi di keseharian yang kita sampaikan kepada anak-anak. Kita sejatinya memainkan peran penting dalam perkembangan dan pembelajaran anak. Semua yang kita dan anak-anak lakukan bersama akan mengajarkan pelajaran penting.
Mungkin pada praktisnya masih banyak kalangan orang tua yang belum sepenuhnya memahami peran mereka terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anaknya.
Banyak kami temukan di sekolah kami, orang tua yang acuh terhadap pendidikan anaknya.
Banyak orang tua yang belum menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendisik dan role model bagi anaknya…
Dengan tulisan ini, saya dan orang tua lainnya tergugah untuk memperbaiki diri dan lebih peduli sebagai orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak