Puskesmas dan Posyandu Garda Depan Transformasi Layanan Kesehatan Primer

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Y. B. Satya Sananugraha menyampaikan, transformasi layanan kesehatan primer harus mendapat perhatian khusus serta investasi kesehatan yang besar, dengan fokus kepada promotif dan preventif.

Hal itu disampaikan saat mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan sambutan dan menyaksikan penandatanganan kerja sama dalam rangka “Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer” yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Grand Ballroom JIEXPO Convention Center Jakarta, pada Kamis (31/8).

Satya menambahkan, transformasi itu dapat dimulai dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posko Kesehatan Desa, Posyandu serta pelibatan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

“Konsep integrasi pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu kunci yang penting untuk mengoptimalkan peran pelayanan kesehatan primer. Ini dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian indikator kesehatan nasional,” imbuh Satya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Demi Kehamilan Terbaik, Ini Nutrisi Wajib Asupan Ibu Hamil dan Ini Peran yang Bisa Pops Lakukan

Satya mengajak, upaya integrasi layanan kesehatan primer harus menjadi tulang punggung perbaikan kualitas kesehatan masyarakat. Masyarakat juga harus menjadi subjek layanan berdasarkan kebutuhan kesehatan dalam siklus hidupnya, bukan pelayanan berbasis program. Hal yang tidak kalah penting, Ia juga menghimbau proses digitalisasi dalam tata kelola pelayanan kesehatan primer yang harus juga dibangun secara beriringan.

Integrasi pelayanan kesehatan primer sendiri merupakan bagian dari transformasi layanan primer yang berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa.

“Puskesmas dan Posyandu memiliki peran penting dalam integrasi pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan terpadu melalui berbagai layanan preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujarnya.



Berdasarkan data yang ada, dari 10.374 Puskesmas, baru terdapat 54,9 persen Puskesmas yang memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan, sekitar 4.1 persen Puskesmas yang tidak memiliki dokter, 43,71 persen Puskesmas memiliki prasarana sesuai standar, dan 51,35% Puskesmas memiliki alat kesehatan standar. Disamping itu, kelengkapan sembilan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas masih belum merata antar wilayah.

Baca juga: Moms dan Pops, Ini Pola Asah-Asih-Asuh, Tiga Kebutuhan Dasar Anak yang Wajib Dipenuhi Orangtua

“Persoalan ini memerlukan upaya untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui perluasan jejaring pelayanan kesehatan primer yang kompehensif dan berkualitas kepada masyarakat,” ucap Satya.

Acara launching itu sendiri dihadiri oleh 468 orang dari berbagai kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan kota. Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan kepada sembilan lokus yang telah melaksanakan uji coba integrasi layanan primer dan juga penghargaan kepada seluruh mitra terkait.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories