Kolom dr. Laksmita Dwana, S.S
Seperti yang kita ketahui, persentase komponen dalam tubuh balita didominasi oleh cairan. Sangat penting untuk menjaga status hidrasi (tingkat kecukupan air dalam tubuh) agar setiap organ dapat berfungsi dengan baik dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir yang bersifat eksklusif dikarenakan pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0-6 bulan.
Dalam fase ini, pemberian kuantitas dan kualitas ASI perlu diperhatikan dengan seksama agar tak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama 6 bulan pertama sejak hari pertama lahir, mengingat periode tersebut merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak hingga menginjak usia 2 tahun.
Kemudian, sangat dianjurkan apabila pemberian ASI dapat dilanjutkan hingga usia anak menginjak 2 tahun, atau kita kenal sebagai extended breastfeeding. Setelah menginjak usia 2 tahun, ASI dapat dilepas secara perlahan.
Namun, setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI, sehingga kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
MPASI yang adekuat dan higenis dapat mulai diberikan secara responsif (sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari bayi) ketika ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. MPASI mulai dapat diberikan ketika:
- Anak dapat duduk dengan leher tegak dan mengangkat kepalanya sendiri tanpa memerlukan bantuan.
- Anak menunjukkan ketertarikan terhadap makanan, seperti mencoba meraih makanan yang ada di hadapannya.
- Anak menjadi lebih lapar, dan tetap menunjukkan tanda lapar seperti gelisah dan tidak tenang, walaupun Moms sudah memberikan ASI secara rutin.
Banyaknya energi tambahan yang diperlukan dari MPASi adalah sebanyak 200 kkal per hari. Penting bagi Moms and Pops untuk memantau kecukupan nutrisi bayi di usia 6 bulan dan mengkonsultasikannya kepada tenaga ahli.
Seiring dengan berkembangnya variasi pilihan makanan dan minuman yang dapat diberikan kepada anak, perlu diingat bahwa apa yang diberikan oleh Moms and Pops bagi si kecil di 5 tahun pertama kehidupan sangat menentukan preferensinya dalam memilih makanan dan minuman untuk ke depannya.