Bermain adalah salah satu agenda terpenting bagi anak-anak di bawah usia lima tahun. Disengaja atau tidak, beragam jenis permainan mampu merangsang keterampilan motorik dan sensorik anak, termasuk meningkatkan kecerdasan mereka.
Salah satunya dapat melalui aktivitas role-playing, yaitu memainkan peran menjadi sesuatu atau seseorang, seperti profesi tertentu, binatang favorit, idola dan lainnya yang tentunya akan sangat seru tidak hanya bagi si kecil tetapi juga orang dewasa.
Anak-anak pada dasarnya memiliki daya imajinasi yang tinggi karena di masa itulah mereka sedang aktif merekayasa dunianya sendiri. Permainan role-play menawarkan kesempatan bagi kita untuk mengeksplorasi bermacam stimulus dan ekspresi, mulai dari gerakan, gestur, perilaku hingga emosi. Gunakanlah kesempatan tersebut menjadi waktu untuk meluangkan waktu berkualitas dengan berbagi imajinasi dengan si kecil.
Baca juga: 5 Tips Membuat Hari-hari Balita Bermakna
Adapun fungsi dan manfaat dari aktivitas role-play, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai bermain peran, adalah antara lain:
- Mengasah Kreativitas dan Daya Imajinasi Anak.
Bermain peran atau role-play sangat efektif untuk mengasah kreativitas dan daya imajinasi anak. Bebaskan mereka ketika bermain role-play dan tidak perlu ada aturan tertentu karena ia sedang melatih keterampilan kognitif.
Akan tetapi, bisa saja akan tampak perilaku yang tak terduga, misalnya anak membenturkan atau memukul mainannya. Ada baiknya kita tidak langsung melarang atau memarahi tetapi berusaha memberi pengertian dan arahan yang lebih positif.