Oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.
Seorang ibu bertanya, “Anak saya sebentar lagi umurnya 2 tahun. Bagaimana cara menyapihnya? Susu formula apa yang bagus untuk anak saya setelah nanti tidak minum ASI lagi?”
Apa yang terjadi?
Tega adalah kata kuncinya kalau ibu hendak menyapih anaknya. Masalahnya banyak sekali ibu-ibu yang tidak tega untuk menghentikan pemberian ASI kepada anaknya disaat anak berumur 2 tahun. Mereka tidak sampai hati melakukannya ketika mendengar anak menangis meraung-raung. Tidak heran jika banyak dijumpai anak-anak yang menyusu hingga 3 – 4 tahun atau bahkan lebih.
Melihat kenyataan ini, ada beberapa pakar yang memperbolehkan pemberian ASI sampai 3 tahun, tidak lebih. Anak-anak yang mendapat ASI lebih dari 3 tahun akan menjadi anak yang tidak bisa lepas dari ibunya.
Dibutuhkan strategi yang jitu untuk menyiasatinya. Beberapa bulan sebelum anak berumur 2 tahun, beritahu bahwa kalau malam hari haus, ibu tidak akan memberi ASI lagi. Anak-anak diawal pasti akan mengatakan, “Iya”. Lain siang, lain pula malam. Anak bisa menangis meraung-raung ketika ibu memberi minum air putih kepadanya. Sekarang kuncinya di ibu, tega atau tidak tega. Situasi ini membutuhkan peran ayah.
Jadi, ketika anak menangis, ayah yang memberikan air putih ke anaknya. Jangan ibunya. Kalau anak menolak untuk minum air putih yang diberikan, katakan, “Ya udah, kalau tidak mau, kita bobok lagi”. Anak biasanya akan mengatakan, “Tapi aku haus”. “Kalau haus, ya ini, kita minum air putih”, begitu ayah menjawab. Anak akan berkata lagi, “Tapi aku nggak suka air putih”. “Ya udah, kalau tidak suka, kita bobok lagi”, begitu jawab ayah.
Baca juga: ASI Donor
Pembicaraan ini akan terus berputar-putar seperti ini, namun percayalah bahwa lama kelamaan anak akan bosan dan karena haus, dia akan minum air putih itu dan melupakan ASI yang dia inginkan.
Jangan pernah menyapih anak dengan cara yang aneh-aneh. Ada ibu yang mencoba dengan memberikan sesuatu yang pahit, pedas, atau rasa apapun yang tidak disukai anak di sekitar puting dan areola. Walaupun anak-anak ini terlihat kecil dan terkesan tidak mengerti kalau diberitahu sesuatu, sebenarnya mereka tahu kalau orangtua mencoba untuk menerangkan sesuatu kepada mereka. Berilah alasan yang baik mengapa mereka harus berhenti menyusu pada ibunya.
Contohnya, “Eh, liat deh. Ada nggak anak-anak yang mimik susu sama bundanya? Nggak ada kan. Kalau anak-anak sudah gede, tidak ada lagi yang mimik susu sama bundanya. Nah, kamu kan sudah gede. Jadi nggak usah mimik susu sama bunda lagi ya”. Masih banyak alasan lain yang dapat dijelaskan kepada anak-anak mengapa mereka harus berhenti menyusu di payudara ibunya.
Setelah anak sudah mau disapih, orangtua banyak berpikir untuk menggantikan ASI dengan susu formula. Mereka akan menanyakan kepada bidan atau dokter tentang susu formula apa yang terbaik untuk anaknya. Semua tahu pepatah yang mengatakan: Susu sapi itu untuk anak sapi dan ASI itu untuk anak manusia.
Kalimat ini sebetulnya mau menunjukkan bahwa air susu yang dihasilkan oleh mamalia itu spesifik untuk jenisnya masing-masing. Susu sapi ya untuk anak sapi. Susu kambing ya untuk anak kambing.
Jika anak sapi atau kambing ini sudah besar dan berhenti menyusu pada induknya, mereka lanjut dengan makan rumput. Tidak ada anak sapi yang melanjutkan minum susu dengan menggunakan susu dari mamalia yang lain. Apa yang terjadi dengan anak manusia?
Masih banyak orangtua yang berpikir kalau anaknya sudah berhenti menyusu harus diganti dengan susu formula yang adalah susu sapi. Sama dengan mamalia lainnya, anak ini tidak perlu minum susu lagi, apa lagi susu dari jenis mamalia lainnya. Cukup beri makan anak dengan pola gizi yang seimbang. Kalau diperhatikan, konsep makan makanan dengan gizi yang seimbang, di bagannya tidak ada lagi terlihat gambar susu. Berbeda dengan konsep yang lama: Empat Sehat Lima Sempurna, dimana pemberian susu menjadikan apa yang dimakan anak menjadi sempurna.
Dipikir-pikir, kalau tidak diperlukan susu lanjutan bagi anak yang sudah disapih, mengapa ada yang namanya susu formula? Menurut sejarahnya, susu formula itu mulai dikenal pada saat perang dunia kedua. Dimasa itu, tingkat kesehatan ibu sangat buruk sekali. Banyak ibu yang meninggal segera setelah melahirkan anaknya. Anak yang lahir tanpa ibu ini kemudian minum apa? Inilah alasan mengapa susu formula diciptakan untuk pertama kalinya, yaitu untuk membantu bayi-bayi yang lahir tanpa ibu. Suatu tujuan yang mulia untuk membantu bayi-bayi ini. Seiring dengan berjalannya waktu, tujuan mulia ini berubah menjadi tujuan yang komersial.
Sebagai informasi tambahan bahwa anak yang minum susu formula lebih cenderung agresif dibanding anak yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena mineral yang dikandung susu mamalia yang bernama Mangan. Mangan mempengaruhi agresifitas makhluk hidup. Kadar Mangan di susu formula memang lebih banya daripada di ASI.
Melihat hal ini, apakah berarti susu formula lebih baik daripada ASI? Anak sapi dalam kehidupannya sehari-hari memang harus agresif. Bayangkan kalau anak sapi tidak agresif. Hewan predator akan dengan mudah memangsa mereka. Anak tidak perlu se-agresif sapi untuk melindungi dirinya karena ada orangtua yang menjaganya setiap saat. Semoga ini makin menjelaskan mengapa susu mamalia itu spesifik untuk masing-masing jenis mamalia. Jangan pernah iri dengan sapi.
Disuatu supermarket terkenal, pernah juga ada sales promotion girl yang menawarkan susu formula. Ia mengatakan kalau susu formula yang ditawarkannya itu mengandung kolostrum yang kadarnya lebih tinggi daripada kolostrum ASI. Pertanyaannya lagi adalah apakah hal ini menandakan bahwa susu formula lebih baik dari ASI? Mengapa kolostrum sapi lebih tinggi daripada ASI?
Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar pada saat bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung antibodi yang berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi. Anak sapi butuh kolostrum yang banyak daripada anak manusia karena tidak ada anak sapi yang dilahirkan di rumah sakit. Semua anak sapi dilahirkan di kandang yang beralaskan tanah atau rumput yang tentunya mengandung banyak kuman. Jika susu sapi kolostrumnya tidak banyak, tentu anak sapi akan mudah terkena infeksi.
Kolostrum ASI cukup untuk melindungi anak manusia yang baru lahir karena mereka semua dilahirkan di rumah sakit dengan fasilitas dan tenaga kesehatan yang steril. Anak manusia tidak butuh kolostrum yang banyak seperti yang terdapat dalam susu formula. Jadi sekali lagi, tidak perlu iri dengan sapi.
Baca juga: Moms dan Pops, Ini Pola Asah-Asih-Asuh, Tiga Kebutuhan Dasar Anak yang Wajib Dipenuhi Orangtua
Tuhan sudah memberi yang terbaik bagi manusia, yaitu ASI. Mengapa manusia masih mencari yang tidak baik? Tuhan memberikannya semua itu dengan cuma-cuma. Bayi yang lahir dari keluarga kaya atau miskin bisa mendapatkannya langsung dari ibunya secara gratis.
Sungguh miris membaca di surat kabar kalau ada seorang bapak yang harus masuk penjara karena mencuri. Ketika ditanya mengapa dan apa yang dicurinya, bapak ini menjawab kalau ia mencuri susu kaleng untuk diberikan kepada bayinya yang baru berumur kurang dari 1 tahun. Kenapa istrinya tidak memberikan ASI saja? Andai saja bayinya diberi ASI selama 2 tahun, pasti hal ini tidak akan terjadi.
Keterangan-keterangan di atas semoga dapat menambah pengetahuan ibu-ibu. Jangan pernah merasa khawatir atau bersalah dengan tidak memberikan susu formula kepada anak yang telah disapih. Cukup berikan makan makanan dengan gizi yang seimbang dan gizi seimbang tidak perlu susu.
Dari buku Di Balik Kamar Praktek: Jawaban atas Pertanyaan Seputar ASI oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA
Foto utama oleh Jep Gambardella dari Pexels