OPINI
Tubuh bayi itu 70-80% isinya cairan. Ga usah takut bayi kehausan kalau ibunya belum keluar ASI-nya di awal-awal bayi lahir. Take your time, Bunda. Kalau stres ASI ga keluar, malah bikin ASI-nya makin ga keluar. Buat Ayah, dilarang keras bikin Bunda tambah stres!😌”
Kalimat di atas adalah cuitan renyah dari Twitter (@sdenta) dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A yang mengingatkan salah satu faktor mengapa ASI sulit keluar – atau bahkan tidak keluar sama sekali di saat awal kelahiran bayi.
Pemberian ASI eksklusif telah lama dianjurkan dikarenakan keberagaman manfaatnya, meliputi menunjang stabilitas metabolisme dan imunitas anak, meningkatkan kecerdasan dan intelektual anak, serta memperkuat hubungan ibu dengan anak. Meskipun tidak sedikit kejadian permasalahan dalam memproduksi ASI, faktanya sebagian besar ibu mampu menghasilkan lebih dari â…“ ASI yang dibutuhkan sang bayi.
Salah satu cara untuk memperbanyak produksi ASI selama masa menyusui adalah dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), yaitu sebuah proses alami yang memberikan kesempatan pada bayi untuk mencari dan menghisap ASI sendiri dalam satu jam pertama awal kehidupan, umumnya dengan meletakan bayi sesegera mungkin di dada ibu setelah lahir.
Tips Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
- Lakukan segera setelah bayi lahir, tanpa menunggu penimbangan berat badan ataupun pembersihan bayi. Bayi dapat diletakkan di dada Bunda dengan posisi kepala menghadap kepala Bunda.
- Sembari bayi bergerak ke arah puting susu, bidan atau perawat dapat mengeringkan seluruh tubuh bayi, kecuali kedua tangannya. Hal ini dikarenakan bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantu pencarian puting susu Bunda yang memiliki bau yang serupa.
- Proses IMD membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Berikan waktu agar bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya dan biarkan bayi bergerak mendekati ASI. Jika dalam 1 jam bayi belum berhasil mencapai puting susu, beri waktu tambahan sekitar 30-60 menit sambil Bunda menenangkan diri dan meyakinkan diri bahwa ASI akan keluar.
Selain IMD, apa yang bisa Bunda lakukan untuk memperbanyak jumlah ASI selama masa menyusui?
- Selama beberapa minggu pertama, berikan ASI sebanyak 8-12 kali dalam sehari, kurang-lebih setiap 2-3 jam. Pastikan posisi menyusui benar. Pastikan juga bahwa sang bayi menghisap dan menelan ASI dengan tepat.
- Berikan ASI dari kedua buah dada. Jika sering kali dari satu buah dada, maka penggunaan breast pump untuk buah dada yang jarang digunakan dapat dianjurkan untuk mencegah penurunan produksi ASI. Breast pump juga dapat digunakan setiap kali Bunda melewatkan sesi menyusui secara langsung.
- Konsumsi makanan yang dapat mengandung protein seperti telur, daging ayam, daging sapi, seafood, tahu, tempe, dan kacang-kacangan; dan kalsium yang bisa didapatkan dari susu, yogurt, keju, dan almond.
Oleh dr. Laksmita Dwana, S.S, Praktisi Kesehatan
Sumber:
- mayoclinic.org/healthy-lifestyle/expert-answers/low-milk-supply
- idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini
- Couto, GR., Dias, V., Oliviera, IdJ. Benefits of exclusive breastfeeding: An integrative review. Nursing practice Today 2020; 7(4):245-254.
- Huang, Z., Hu, Ym. Dietary patterns and their association with breast milk macronutrient composition among lactating women. Int Breastfeed J 15, 52 (2020).