Di momen istimewa memperkenalkan kembalinya siluet Old Money, Converse Weapon, Converse dan Foot Locker berkolaborasi menggelar Sneaker Talk yang dihelat di gerai Foot Locker Grand Indonesia, East Mall pada hari Sabtu, 30 Maret 2024. Sneaker Talk menghadirkan tiga pembicara talenta muda yang berbagi perspektif mereka tentang sepatu Converse, fesyen, dan olahraga.
Yassa (Yesaya Saudale), seorang atlet muda bola basket dari klub Pelita Jaya, membahas preferensi gaya di luar lapangan (Off-court style) dan pilihan fesyen khas sehari-hari para atlet.
“Penting bagi saya sebagai atlet basket untuk tetap tampil bergaya, di luar lapangan (Off-court) maupun saat main. Converse udah lama jadi pilihan ekspresi fesyen. Seru banget dengan kembalinya Converse Weapon yg bersejarah kini tampil tambah keren!” tutur Yassa bersemangat.
Sementara itu, Gio, anggota Converse All Star dan Pillar Fashion, akan berbagi wawasan tentang padu-padan gaya dengan koleksi baru Converse Weapon untuk fesyen sehari-hari dan pengalaman pribadinya dengan siluet baru ini.
Baca juga: HatiPlong Membuka Jalan bagi Terapi EMDR Online di Indonesia
Nico Kurniawan, seorang kolektor Converse sejati dan sudah menjadi seorang die-hard fans Converse sejak lama, berbagi tentang mengapa ia terus mencintai dan tetap setia pada brand Converse meskipun merek sepatu lain ada yang sedang populer-populernya sekarang ini.
Selain perbincangan keren ini, ajang Sneaker Talk menampilkan gelaran musik yang spesial banget, menampilkan kombinasi artis rap old-school/legacy tahun 90an; Sweet Martabak, dan future rapper yang diwakili oleh Basboi. Keduanya selain punya sejumlah hit singles, juga punya massa fans yang lumayan fanatik!
Baca juga: Kembali ke Kanvas, Ini Ajakan Baik Converse Buat Anak Muda di Bulan Ramadan Ini
Koleksi Converse Weapon, pertama kali diluncurkan pada tahun 1986, merupakan sneaker pilihan utama para pemain NBA di tahun 80an. 35 tahun kemudian, Converse Weapon didesain ulang oleh Rick Owens dan Converse CX. Pada tahun 2023, OG Weapon hadir kembali dalam bentuk paling murni melalui serangkaian kolaborasi dengan katalis dan autentikator global. Inspirasi kreasinya tidak lain adalah budaya sneaker, fesyen dan musik.
Kembalinya The Weapon ini bukan hanya tentang menengok ke belakang; ini tentang menggunakan pengetahuan kita tentang masa lalu sebagai kunci untuk membuka masa depan. Ini tentang memanfaatkan warisan kita untuk menciptakan sesuatu yang baru. Ini tentang menyempurnakan masa lalu.