“The worst distance between two people is misunderstanding.”
Kolom dr. Laksmita Dwana, S.S
Jangankan dengan bayi, terkadang kesalahpahaman pun masih kerap terjadi ketika berkomunikasi dengan rekan sebaya. Intisari yang ingin kita sampaikan adalah poin A, tetapi yang dipahami malah poin B. Mungkin, Moms and Dads juga pernah berada di situasi seperti ini? 😂
Hal ini menunjukkan bahwa teknik berkomunikasi yang baik dan benar merupakan kebutuhan primer dalam keseharian. Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin ‘kan kita tidak berkomunikasi sama sekali dengan satu sama lain?
Jika berbicara dengan pasangan atau teman, tentunya kita bisa menggunakan bahasa sehari-hari. Namun, bagaimana cara kita dapat berkomunikasi dengan sang buah hati yang masih kecil?
Sebelum mereka dapat berbicara, mereka akan menggunakan bahasa non-verbal untuk mengkomunikasikan keinginannya ataupun kebutuhannya. Apakah semua tangisan pasti menunjukkan bahwa ia sedang sedih? Apakah semua diamnya menunjukkan bahwa ia merasa bosan? Yuk, kita coba pahami cara bayi berkomunikasi!
Ketika si kecil berkata: ‘Aku lelah’
Tanda-tanda umum yang ditunjukkan si kecil ketika merasa lelah meliputi:
- Termenung atau bengong
- Jerky movements
- Menguap
- Rewel
- Menghisap jari
- Kurang tertarik dengan orang atau mainan di sekitar
Ketika si kecil berkata: ‘Aku lapar’
Tanda-tanda umum yang ditunjukkan si kecil ketika merasa lapar meliputi:
- Membuat suara seperti menghisap
- Berusaha mengarah dan mencari payudara ibu
Pada bayi baru lahir, Moms and Dads bisa coba ikut kenali tanda-tanda berikut setiap 1-2 jam. Pada bayi yang berusia lebih dewasa, pahami tanda-tanda berikut setiap 3-4 jam. Terkadang, beberapa bayi juga dapat menghisap jemari ketika sedang lapar, tetapi saat mencapai usia 3-4 bulan, bayi cenderung menghisap jari karena memberikan rasa nyaman, sehingga tanda ini tidak lagi selalu menandakan rasa lapar.
Baca juga: Stressor Juga Diperlukan dalam Perkembangan Anak
Seiring bertambahnya usia, tanda ‘lapar’ semakin mudah dikenali. Si kecil dapat terlihat bersemangat ketika melihat makanan disajikan atau mencium aroma makanan yang baru dihidangkan. Ia juga dapat menunjukkan rasa kenyang dengan menolehkan kepala menjauh dari makanan yang disuapi atau menolak suapan secara mentah-mentah.